PEDOMAN
TEKNIS PEMBUATAN KARYA TULIS
PRAKTIK STUDI LAPANGAN
Oleh:
Panitia PSL
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 SEKARAN
TP 2011
BAB I
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS
I. POLA PENULISAN LAPORAN
A. Bagian Awal
• Sampul Luar
• Sampul Dalam
• Halaman Persetujuan
• Halaman Pengesahan
• Halaman Motto dan persembahan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
B. Bagian Isi
• Bab I : Pendahuluan
1. Latar Belakang
Berisi tentang gambaran umum penelitian dan alasan untuk memilih obyek yang diteliti atau diamati
2. Rumusan Masalah
Rumusan ini dibuat dalam bentuk kalimat Tanya.
Rumusan masalah berisi pertanyaan tentang masalah yang akan diteliti.
3. Tujuan Penelitian
Berisi tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian. Penulisan tujuan ini harus berhubungan dengan judul dan masalah yang akan diteliti.
4. Manfaat Penelitian
Berisi manfaat apa saja yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan.
5. Hipotesis
Dugaan sementara dalam teori mengenai hasil penelitian tersebut yang akan dibuktikan melalui penelitian atau penulisan karya tulis yang sesungguhnya.
• Bab II : Tinjauan Pustaka
Berisi teori, konsep, pendapat ahli yang diambil dari buku-buku, majalah, koran, buletin, selebaran, internet yang mendukung peneletian. Yang memuat dua hal pokok yaitu deskripsi teoritis tentang objek/variable yang di teliti dan argumentasi atau hipotesis yang diajukan.
• Bab III : Metode Penelitian
Meliputi waktu pelaksanaan penelitian, tempat penelitian, alat yang dipakai dalam penelitian, teknik pengumpulan data atau metode yang digunakan (misal wawancara, kepustakaan, dokumentasi, angket dan lain-lain) dan analisis data.
• Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian
Berisi hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan dari hasil penelitian.
• Bab V : Simpulan dan Saran
a. Simpulan : berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian bukan dari hasil tinjauan pustaka.
b. Saran : berisi hal-hal yang dapat disarankan untuk penelitian selanjutnya oleh peneliti sendiri atau orang lain dan bukan saran mengenai guru pembimbing atau lokasi penelitian.
C.
D. Bagian Akhir
• Daftar Pustaka,
• Lampiran-lampiran
II. SYARAT-SYARAT PEMBUATAN KARYA TULIS
1. Diketik dengan spasi 2 (double) menggunakan huruf “Times New Roman” ukuran huruf 12.
2. Menggunakan ukuran kertas A4
3. Setiap halaman diberi nomor halaman secara urut, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bagian awal diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya)
b. Bagian isi dan akhir diberi nomor halaman dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
4. Menulis Daftar Pustaka
a. Nama Pengarang (tanpa gelar dan jabatan)
b. Tahun Penerbitan
c. Judul buku (ditulis atau dicetak miring)
d. Edisi/volume (jika ada)
e. Kota tempat penerbitan
f. Nama Penerbit
• Contoh Penulisan Daftar Pustaka: Kitab/Buku karangan I Wayan Badrika yang berjudul Sejarah Budaya diterbitkan oleh Erlangga tahun 2007 di Jakarta.
Cara penulisannya adalah:
Badrika, I Wayan, 2007. Sejarah Budaya, Jakarta: Erlangga
• Contoh Penulisan daftar pustaka dari majalah atau buletin bernama Jurnal Science edisi Januari 2002 judul artikel atau tulisan Membelajarkan Anak Kreatif dan penulis bernama Kholifah
Cara penulisannya adalah:
Kholifah, (2002), Membelajarkan Anak Kreatif, Jurnal Scince, Januari, 12-17.
III. SISTEMATIKA PENULISAN
Halaman judul/sampul
Lembar pengesahan (halaman pengesahan, halaman persetujuan)
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel (bila ada)
Daftar lampiaran (bila ada)
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Populasi dan Sampel
Tehnik Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan Data
Prosedur Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN
(Sub bab di sesuaikan dengan butir butir pertanyaan dalam rumusan masalah)
BAB V PENUTUP
Simpulan
Saran
Daftar Lampiran
Lampiran-lampiran ( Instrumen penelitian, Biodata, data-data yang di perlukan)
Contoh Halaman Persetujuan
Contoh Halaman Pengesahan
Contoh Halaman Judul Karya Tulis
BAB II
PELAKSANAAN STUDI LAPANGAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Adapun tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Karakteristik kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekonologi pada SMA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan tekonologi serta membudayakan berfikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).
Berdasarkan pemikiran diatas maka diperlukan upaya agar siswa memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi secara komprehensif antara teori disekolah dengan kondisi praktis di lapangan yaitu di dunia usaha/dunia industri dan realitas masyarakat sekelilingnya.
Melalui studi lapangan ini diharapkan siswa memiliki tambahan ilmu tentang gambaran yang luas tentang kewirausaha melalui observasi langsung di Dunia Usaha/Dunia Industri sebagai tindak lanjut dari pendidikan ketrampilan hidup (life skill).
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Melatih siswa untuk mencari data yang akurat di lapangan sebagai bahan membuat laporan.
2. Melatih siswa untuk mengadakan penelitian langsung di lapangan.
3. Memperolah ilmu pengetahuan baru sehingga dapat meyakinkan siswa melalui proses pengembangan teori di sekolah dengan menelaah kenyataan yang ada di lapangan.
4. Menambah wawasan baru dan pengetahuan yang berhubungan dengan program studi yang di minati selama di sekolah.
5. Memperkenalkan siswa dengan dunia kewirausahaan melalui observasi dan wawancara di Dunia Usaha/Dunia Industri.
C. TARGET STUDI LAPANGAN
Target yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah agar siswa memiliki wawasan ilmu pengetahuan secara teoritis, menambah ketrampilan hidup (life skill) memahami Dunia Usaha/Dunia Industri , perguruan tinggi serta conversation.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 27 Februari 2012
Berangkat jam : 20.00 WIB
Pulang : 23.00 WIB
E. PESERTA
Siswa kelas XI (sebelas) SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan Tahun Pelajaran 20011/2012 program studi :
1. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : 96 siswa
2. Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : 72 siswa
F. METODE DAN PENDEKATAN
1. Kegiatan ini menggunakan dan pendekatan proaktif dan dialogis antara narasumber, instruktur, dan peserta Praktik Studi Lapangan (PSL).
2. Metode yang digunakan adalah:
a. Wawancara
b. Pengamatan langsung
c. Dokumenter (bila memungkinkan).
d. Kajian kepustakaan
G. OBYEK OBSERVASI DAN PENELITIAN
Obyek Pendidikan Studi Lapangan didasarkan pada program studi siswa, yaitu:
1. Program IPA
o Jenis Bahan baku
o Bahan dasar (Bahan Baku yang dipakai)
o Pemilihan bahan
o Teknik Pembuatan
2. Program IPS
o Manajemen Permodalan
o Manajemen ketenagaan
o Manajemen Produksi
o Manajemen pemasaran
H. NARA SUMBER
1. Pimpinan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).
2. Petugas yang ditunjuk Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).
3. pihak yang kompenten dalam penyusunan karya tulis
I. TEMPAT PELAKSANAAN
No. Nama Obyek Alamat Keterangan
1 Industri Batik
Program IPA/IP
2 UGM
Program IPA/IPS
3 Malioboro Jogjakarta Program IPA / IPS
J. KEPANITIAAN /PENGORGANISASIAN KEGIATAN
1. Pelindung : Ka. SMAN 1 Sekaran (MUGITO, S.Pd. M.Si)
2. Ketua : SUNJAYA, S.Pd.
3. Sekretaris : Drs. ROCHMAD
4. Bendahara : MUAWIYAH, S.Pd.
5. Seksi-seksi :
a. Survey : 1. HUSNUN NAIM, S.Pd, M.Pd.
2. HASAN ANWAR, S.Pd.
3
b. Kesehatan : 1. Drs. YUDI SUSILO
2. RIVA WAHYUNI, S.Pd. MPd.
3. WARKINI, S.Pd.
c.Transportasi : 1. SUYITNO, S.Pd.
2. ZAINAL MUFTI, S.Pd.
d. Konsumsi : 1. SITI AINIAH, S.Pd.
2. Dra. ISTIANAH ROFA’IYAH
e. Perlengkapan : 1. SUWANDI, M.Pd.
2. M.MUNDHOFI, S.Pd
DAFTAR GURU PEMBIMBING KARYA TULIS:
a. Program IPA : SEMUA WALI KELAS MASING-MASIN G
b. Program IPS : SEMUA WALI KELAS MASING-MASING
TIM PENGUJI :
a. Program IPA : 1. Drs. ALI NURDIN, M.Pd..
2. MUFADLIYAH ,S.Pd,M.Si.
b. Program IPS : 1.SUWANDI, S.Pd, M.Pd.
2. H.M. WAHYUDI
c. Conversation / Bhs. Inggris : 1. Drs. YUDI SUSILO
2. HUSNUN NAIM, S.Pd.M.Pd.
K. JADWAL PELAKSANAAN
Waktu Kegiatan Keterangan
20.00 – 21,00
21.00 _ 04.00
04.00 _ 05.00
05.00 _ 06.00
06.00 _ 07.00
07.00 _ 10.00
10.00 _ 11.00
11.00 _ 13.00
13.00 _ 14.00
14.00 _ 18.00
18.00 _ 23.00
Persiapan berangkat
Perjalanan berangkat
Istirahat dan Sholat
Mandi dan sarapan
Menuju Kampung Batik
Observasi di Kampung Batik
Menuju ke UGM
Observasi di UGM
Menuju ke Malioboro
Rekreasi di Jl. Malioboro
Perjalanan pulang
SMAN 1 Ska
Kondisional
Rumah makan
-
-
--
--
Yogyakarta
-
L. JURNAL BIMBINGAN PSL
TANGGAL KEGIATAN NAMA PEMBIMBING/ PENILAI
18 – 29 Januari 2011 1. Bimbingan Pra Pelaksanaan PSL
Wali kelas masing-massing
7-19 Februari 2011 2. Bimbingan Pelaksanaan PSL dan Pasca PSL
21 Maret 2011
22 Maret 2011
Penilaian Presentasi Pelaporan PSL
Conversation a. Kelas XI IPA :
1. Drs. H. ALI NURDIN, M.Pd
2. MUFADLIYAH, M.Si
b. Kelas XI IPS :
1. Drs. H.M. WAHYUDI, M.Pd.
2. SUWANDI, S.Pd.M.Pd.
a. Kelas XI IPA
HUSNUN NAIM, SPd.MPd.
b. Kelas XI IPS
Drs. YUDI SUSILO
Pelaksanaan Presentasi PSL
Hari : Senin dan selasa
Tgl : 21 dan 22 Maret 2011
Waktu : 08.00 Wib- sampai selesai
Tempat : Lab. Biologi
II.KRETERIA PENILAIAN/PEDOMAN PENILAIAN
a. penilaian presentasi ….> skor 40
1. kesiapan …………………………………… 10
2. Penguasaan materi / program…….………... 10
3. Kerjasama………………………………….. 10
4. kerapian / penampilan ……………………... 10
b. Penilanian pelaporan => skor 60
1. Materi ……………………………………… 20
2. Bahasa / Susunan ………………………….. 20
3. Refrensi / tinjauan praktek ………………… 20
Jumlah Skor Maks = 10
c. Penilaian Conversation bahasa Inggris :
1. Menceriakan sejarah borobudur ................................................ 30
2. Menceritakan pengalaman (berbicara dengan turis asing)......... 30
3. Kefasihan dalam pengucapan.................................................... 25
4. Media pendukung.presentasi ..................................................... 15
Jumlah skor maksimal .............................................................. 100
BAB III
DAFTAR NAMA KELOMPOK & PEMBIMBING KARYA TULIS
KELAS XI IPA -1
Kelompok 1
1. Ade Rifqi Faiz Franata 4. Avif Agung Priyanto
2. Afif Achsanul Choiri 5. Dewi Sri Rezeki
3. Arista Eva Yanti
Kelompok 2
1.Diah Mustika Maulita 4.Faridatul 'Ilmiyah
2.Dian Ady Saputra 5.Feni Lailiyah
3.Diniatul Amaliyah
Kelompok 3
1.Hermawan Susanto 4.Iin Nuraini
2.Hikmah Nur Hidayah 5.Khoirun Nisa '
3.Iin Ariska
Kelompok 4
1. Kokoh Sadewa 4.May Firda M.
2. Leni Rachmawati 5.M. Bayu Zamrommy
3.Luluk Safitri
Kelompok 5
1.Nur Fadliana 4.Putri Hamidah Makhfudhod
2.Nur Febrianna 5.Ratna Putri Ayu Lestari
3.Nuzulah Ana Fitria 6. M. Bagus Arif W
Kelompok 6
1.Siti Nur Mahmudah 4.Yola Permata Brilianti
2.Ummu Sholikhatin 5.Yuagnes Pristi Arum P
3.Wahyu Adhi Prasetya 6.Tina Anita Sari
KELAS XI IPA – 2
Kelompok 1
1.Ade Yolanda
2.Aena Wati
3.Ahmad Sulem
4.Ainul Mubarrok
5.Al Finayah
Kelompok 2
1.Andi Hilmy Yahya
2.Bagus Masitto Putra
3.Dian Tri Agus Setiawan
4.Dwi Sulistiani
5.Dwindra Puspita Sari
Kelompok 3)
1.Edrina Yuana Rifi
2.Endang Irianti Kasiyan
3.Fatmania
4.Fifi Agustia Ongky P
5.Iis Fatmawati
Kelompok 4
1 .Irma Afri Yantika
2.Jumiatun Ningsih
3.Lailatul Suniyah
4.Luthfi Zakariya
5.Mei Widiasari
Kelompok 5
1.Meristya Fatmawati
2.Moh. Isnul Arifin
3.Nina Aprilia Akmala
4.Nurul Hikmah
5.Puguh Amaludin
6.Zully Widya Puspitasari
Kelompok 6
1.Santi Dwi Sritanti
2.Siti Maslukhah
3.Siti Qomariyah
4.Sucia Novayanti
5.Vindy Putri Lestari
6.Zeni Susilowati
KELAS XI IPA - 3
Kelompok 1
1. AHMAD TIRMIDZI JUNIAN TOKO 4. ANDI PRAMANA PUTRA
2. ALFIYAN ADITAM. 5. ANNIF WAHYUDA
3. ANANG UBAIDILLAH
KELOMPOK 2
1. ARROHMAH 4. DEWI ARUM SARI
2. ASTRI WULANDARI 5. DIAN U'UL RAHMAWATI
3. DEVIANA AINUL MAALA
KELOMPOK 3
1. DUROTUL YATIMAH 4. DYA NUR RESTILA
2. DWI SUSANTI 5. ELFIN DWI JAYANTI
3. Duwi Evasari
KELOMPOK 4
1. HESTI KURNIAWATI 4. ELVANIA DYAH RORAYANTI
2. IZZATUS SYAFI' MASRUROH 5. LILIS ZAHROTUN NISA
3. JIHAD FARUQ HAKIKI
KELOMPOK 5
1. M. IMRON IBRAHIM 4. NOVITA MAUZUROH
2. NISWATUN NAFIAH 5. NUZULUL ROHMAH
3. NORMA LAILATUS SHOIMAH
KELOMPOK 6
1. PUTRI ROMADLON ROSA LINA 4. SUPRIYONO
2. PUTRI WINDA PARAMITA 5. UMAN SUPROJO
3. RATNA SEFRILIA 6. ZAKKI AZWAR
KELAS XI IPS -1
Kelompok 1
1. ABDULLAH ALI HAIDAR 4. ACHMAD AKSANUL MUKARROM M.
2. AHMAD DERRY SEBASTIAN 5. AIMMATUR ROSYIDAH
3. AHMAD LUTHFI FIDYAGAMA
Kelompok 2
1. AJENG PUSPITASARI 4. ALFIYAH
2. AL KHOMATUL UMAROH 5. ANDRI SETIAWAN
3. ALAN IBRAHIM
Kelompok 3
1. ANGGA ANDRIAWAN 4. DEBI ANANTA KUSUMA PUTRA
2. AYU RETNO SARI 5. DEVI ENGGAR NINGTIYAS
3. DAVID CAHYONO
Kelompok 4
1. DIAN FITRANINGSIH 4. HARUN BAEHAQI
2. FAIQOTUL MUFAIDAH 5. IWAN ANDI BAGUS PUTRANTO
3. FITRUL KHOIRIYAH
Kelompok 5
1. RITA NOVITA SARI 4. M. SUHENDRO
2. MUHAMMAD khafidzi 5. NUR ASIA
3. NIKMATUS SA'ADAH
Kelopok 6
1. SETIYO BEKTI 4. SUDIK HERMAWAN
2. SUTIANA 5. WAHYU KURNIAWAN
3. TRIA FATMA ZUNITA
Kelompok 7 :
2. RUDI HERIYANTO 5. YONGKI DWI SAPUTRA
3. Shendy Dwi Yanuarista
KELAS XI IPS -2
Kelompok 1
1. ACEP KURNIAVI 4. AHMAD MAHFUD
2. ACIK INGKANOVA 5. ALFA BUDI PERMANA
3. AHMAD IRSYADUL IBAD
Kelompok 2
1. ANA OCTAVIA 4. DENI SETIAWAN
2. AZAR FEFRI NOVIANTO 5. DESI INDRI YANI
3. CHOIRUL ABIDIN
Kelompok 3
1. DIDIK HERMAN SYACH 4. EKA FITRIANAH
2. DWI ERNIWATI 5. ELINDA SELFIYAH
5. DWI MARTHA SUSANTY
Kelompok 4
1. ELVIN DIAH AYU PRATIWI 4. IRAWAN WIBISONO
2. EVI RAHMAWATI 5. KIKI MULYATI NINGSIH 3. HIMMATUSSA'ADAH
Kelompok 5
1. MIFTAKUL SAIFUDIN 4. MUHAMMAD FAJAR
2. MIMIN DWI JAYANTI 5. MUHAMMAD FAUZI
3. MUCHAMMAD SAIFUL HADI
Kelompok 6
1. NITA AMELIA 4. SEPTIAN FAHRUR RIZAL
2. RETNO MAYAWATI 5. SITI FAHIYAMIN NUFHATIN FAIDAH
3. RIAN ARIS SUSANTO
Kelompok 7
1. SITI NUR SHOLIHAH 4. MOHAMAD AKHFID
2. SUCAHYONO 5. MUHAMMAD SALIM
3. WAHYU DIAN SETIAWAN
Pedoman Conversation :
1. Siswa sangat dianjurkan dapat menemukan dan berkomunikasi dengan turis dan direkam.
2. Jika terpaksa tidak mendapatkan turis untuk conversation maka diberikan tugas pengganti yaitu: mengadakan kegiatan lain yang didokumentasikan.
3. Semua kelompok akan diminta presentasi dalam bahasa inggris pengalaman selama mengikuti psl (telling story/recount)
4. Penggunaan media dalam presentasi sangat diharapkan untuk menambah nilai presentasi
Judul Buku :
Pedoman Teknis Pembuatan Karya Tulis Praktek Studi Lapangan
Penyusun :
Panitia PSL 2011
Cetakan pertama, Pebruari 2009
Diterbitkan oleh : SMA Negeri 1 Sekaran
Jl. Telaga No. 7 Bulutengger Sekaran
Lamongan 62261
BAB IV
P E N U T U P
Demikian pedoman penulisan karya tulis dalam upaya memudahkan siswa dan pembimbing untuk pelaksanaan praktik studi lapangan kelas XI siswa SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan dalam Tahun Pelajaran 2010/2011.
Buku pedoman ini diformat dalam bentuk sederhana maka dari itu perlu penyempurnaan dalam praktik penulisan dan pada saat observasi di lapangan dunia usaha/industri, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing dan para siswa peserta Praktik Studi Lapangan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga dapat diselesaikan Pedoman Teknis Pembuatan Karya Tulis Praktek Studi Lapangan bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan dalam Tahun Pelajaran 2010/2011 ini.
Tujuan pembuatan Pedoman Teknis Pembuatan Karya Tulis Praktek Studi Lapangan ini diharapkan memberi pedoman pokok bagi siswa agar dalam PSL dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan PSL. Karena disusun sangat sederhana maka diharapkan para guru pembimbing diperkenankan untuk menambah dengan referensi lain yang lebih lengkap dan sempurna.
Tidak lupa diucapkan terima kasih kepada Bpk. Mugito, S.Pd.,M.Si. Kepala SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan yang dengan ketabahan dan kesabarannya senantiasa memberi motivasi dan bimbingan agar kegiatan ini berjalan baik dan lancar.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Supoyo, A.Md Ketua Komite Sekolah dan para anggota Komite Sekolah yang telah berkenan membantu dan memberi doa restu terhadap pelaksanaan kegiatan Praktek Studi Lapangan ini. Kepada rekan-rekan panitia ucapan terima kasih tak terhingga yang mempercayakan kepada punyusun untuk menjalankan tugas ini.
Lamongan, 10 Januari 2011
Penyusun,
Panitia
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………….. i
Daftar Isi ……………………………………………………………… ii
Bab I Teknik Penulisan Karya Tulis …………………………………… 1
I. Pola Penulisan Laporan ………………………………………… 1
II. Syarat-syarat Pembuatan Karya Tulis ………………………... 2
III. Sistematika Penulisan ……………………………………….. 3
Bab II Pelaksanaan Studi Lapangan ……………………………………. 7
A. Dasar Pemikiran ……………………………………………. 7
B. Maksud dan Tujuan …………………………………………. 7
C. Target Studi Lapangan ………………………………………. 8
D. Waktu Pelaksanaan ………………………………………… 8
E. Peserta ……………………………………………………… 8
F. Metode dan Pendekatan ……………………………………. 8
G. Obyek Observasi dan Penelitian …………………………… 8
H. Nara Sumber ……………………………………………….. 9
I. Tempat Pelaksanaan ……………………………………….. 9
J. Pengorganisasian Kegiatan …………………………………. 10
K. Daftar Guru Pembimbing ………………………………….. 10
L. Jadwal Pelaksanaan ……………………………………….. 11
M. Jurnal Bimbingan PSL ……………………………………… 11
Bab III Daftar Nama Kelompok …….................................................. 13
Kelas XI IPA 1 …………………………………………………. 13
Kelas XI IPA 2 …………………………………………………. 13
Kelas XI IPA 3 …………………………………………………. 14
Kelas XI IPS 1…………………………………………………. 15
Kelas XI IPS 2…………………………………………………. 16
Pedoman Conversation ................................................................ 17
Bab IV Penutup ……………………………………………………. 19
ii
PEDOMAN
TEKNIS PEMBUATAN KARYA TULIS
PRAKTIK STUDI LAPANGAN
Oleh
PANITIA PSL 2011
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 SEKARAN
2011
XI IPA-1
NOMOR NAMA SISWA L/ P
Urut Induk
1 1776 Ade Rifqi Faiz Franata L
2 1779 Afif Achsanul Choiri L
3 1797 Arista Eva Yanti P
4 1800 Avif Agung Priyanto L
5 1808 Dewi Sri Rezeki P
6 1809 Diah Mustika Maulita P
7 1810 Dian Ady Saputra L
8 1816 Diniatul Amaliyah P
9 1834 Faridatul 'Ilmiyah P
10 1837 Feni Lailiyah P
11 1844 Hermawan Susanto L
12 1845 Hikmah Nur Hidayah P
13 1847 Iin Ariska P
14 1848 Iin Nuraini P
15 1857 Khoirun Nisa ' Mawaddah Nur P
16 1858 Kokoh Sadewa L
17 1863 Leni Rachmawati P
18 1867 Luluk Safitri P
19 1878 May Firda Mukhoyaroh P
20 1882 Moh. Bayu Zamrommy L
21 1895 Nur Fadliana P
22 1896 Nur Febrianna P
23 1901 Nuzulah Ana Fitria P
24 1903 Putri Hamidah Makhfudhod P
25 1904 Ratna Putri Ayu Lestari P
26 1916 Siti Nur Mahmudah P
27 1928 Ummu Sholikhatin P
28 1931 Wahyu Adhi Prasetya L
29 1939 Yola Permata Brilianti P
30 1947 Yuagnes Pristi Arum P P
31 1948 Tina Anita Sari P
32 1949 M. Bagus Arif W L
Laki-laki 9
Perempuan 23
JUMLAH 32
XI IPA -2
NOMOR NAMA SISWA L/ P
Urut Induk
1 1777 Ade Yolanda P
2 1778 Aena Wati P
3 1788 Ahmad Sulem L
4 1789 Ainul Mubarrok L
5 1792 Al Finayah P
6 1794 Andi Hilmy Yahya L
7 1801 Bagus Masitto Putra L
8 1811 Dian Tri Agus Setiawan L
9 1820 Dwi Sulistiani P
10 1821 Dwindra Puspita Sari P
11 1823 Edrina Yuana Rifi P
12 1826 Endang Irianti Kasiyan P
13 1835 Fatmania P
14 1838 Fifi Agustia Ongky P P
15 1849 Iis Fatmawati P
16 1852 Irma Afri Yantika P
17 1853 Jumiatun Ningsih P
18 1860 Lailatul Suniyah P
19 1869 Luthfi Zakariya L
20 1879 Mei Widiasari P
21 1880 Meristya Fatmawati P
22 1883 Moh. Isnul Arifin L
23 1889 Nina Aprilia Akmala P
24 1900 Nurul Hikmah P
25 1902 Puguh Amaludin L
26 1910 Santi Dwi Sritanti P
27 1915 Siti Maslukhah P
28 1917 Siti Qomariyah P
29 1921 Sucia Novayanti P
30 1930 Vindy Putri Lestari P
31 1941 Zeni Susilowati P
32 1942 Zully Widya Puspitasari P
Laki-laki 8
Perempuan 24
JUMLAH 32
XI IPA-3
NOMOR NAMA SISWA L/ P
Urut Induk
1 1790 Aisyatu Robic P
2 1796 Aris Ardiansyah L
3 1799 Asmaul Khotimah P
4 1805 Desi Kumalasari P
5 1807 Dewi Sri Purwanti P
6 1814 Dimas Nurchamdani Putra L
7 1817 Dodik Sugiantoro L
8 1818 Dwi Aji Setiawan L
9 1822 Dwita Dana Pradipta P
10 1827 Eni Hartika Harahap P
11 1830 Erni Johan Pratama L
12 1831 Eva Meilia P
13 1840 Ganys Putri Nugrahini P
14 1842 Hanna Nofitasari P
15 1843 Heni Rochmah Triwahyuning Tiyas P
16 1851 Inggy Selsa Mei Nany P
17 1861 Lathifah Sarda Devi P
18 1862 Lela Lestari P
19 1881 Novita Sari Rohmah P
20 1886 Mu'Izzatul Fakhiroh P
21 1887 Nadya Selvy Mutiara A. P
22 1898 Nur Hidayati P
23 1908 Sahirul Falah L
24 1912 Sholeh Prayogo L
25 1914 Siti Mas'Idah P
26 1919 Sri Astutik Listyorini P
27 1920 Suci Rohmawati P
28 1922 Sukisno L
29 1927 Tri Mariya Ulfa P
30 1933 Yani Fitri Wulandari P
31 1934 Yeni Mundisari P
32 1955 Asep Astrianto L
Laki-laki 9
Perempuan 23
JUMLAH 32
XI IPS-1
NOMOR NAMA SISWA L/ P
Urut Induk
1 1774 Achmad Aga Ananta L
2 1780 Afif Bagus Fathoni L
3 1781 Agung Gufron Riski Fauzi L
4 1787 Ahmad Nasrul Hamsyah L
5 1798 Asih Winarti P
6 1802 Berlyan Pamungkas L
7 1804 Della Pungki Arniati P
8 1812 Dicky Rama Bina Praja L
9 1813 Dimas M. Ghozali L
10 1825 Elly Saputri P
11 1828 Enni Rosita P
12 1829 Era Susan P
13 1832 Faisal L
14 1836 Fazis Aroyan Rosyadi L
15 1846 Himawan Prasetio L
16 1854 Junita Anjasari P
17 1864 Listiawati P
18 1866 Lucky Childa Pratama L
19 1868 Lupita Sari P
20 1870 M. Adi Suprayitno L
21 1871 M. Agus Nizar Zarkoni L
22 1874 M. Farid Ansyori L
23 1881 Miftahus Syifa' L
24 1884 Mohammad Andriyanto L
25 1893 Nunung Ayu Nur Jannah P
26 1894 Nur Cholifah P
27 1897 Nur Hidayah P
28 1909 Saidatul Afifah P
29 1918 Siti Rodiyah P
30 1925 Taufan Hadi Putra L
31 1926 Teguh Feri Susanto L
32 1932 Widia Sariani P
33 1935 Yeni Puji Lestari P
34 1936 Yeni Tue Kartika Abestari P
35 1946 Uta Asita Aprilian T P
36 1953 Inna Sulistyawati P
Laki-laki 18
Perempuan 18
JUMLAH 36
XI IPS – 2
NOMOR NAMA SISWA L/ P
Urut Induk
1 1782 Agung Hendrayana L
2 1783 Ahmad Ghozali L
3 1784 Ahmad Marzuki L
4 1785 Ahmad Nasikin L
5 1791 Akhlakul Karimah P
6 1795 Andri Priyatno L
7 1803 Dedy Eko Prastyo L
8 1806 Dewi Ratna Sari P
9 1815 Diniar Rizal Abdi Saifulloh L
10 1819 Dwi Amelia Febriany P
11 1824 Efah Laras Mentari P
12 1833 Faqrul Sani L
13 1841 Habi Mukamat Nafi L
14 1855 Khafidhotin P
15 1856 Khoirul Ummah P
16 1859 Lady Citra Purnamasari P
17 1865 Locky Andriansyah L
18 1872 M. Agus Hermawan L
19 1876 Marti'Ah P
20 1877 Masfufah P
21 1880 Nova Triyanto L
22 1885 Muchammad Abdul Ghofur L
23 1892 Nunuk Ayu Maisaroh P
24 1899 Nur Ilmi Hidayati P
25 1905 Ricky Andre Febrian L
26 1906 Rijal Ikhwanul Muslimin L
27 1907 Risfaini P
28 1911 Sari Pujiatin P
29 1913 Siti Mariyatun P
30 1923 Suryo Hadi Pranoto L
31 1924 Tanjung Roshafifa P
32 1929 Vidyatul Khusnia P
33 1937 Yogi Arie Sandy L
34 1938 Yogi Pradika L
35 1950 Eka Putri Heryanti A P
36 1956 Fitri Puji Astutik P
Laki-laki 18
Perempuan 18
JUMLAH 36
Tampilkan postingan dengan label Materi Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Umum. Tampilkan semua postingan
Minggu, 22 Januari 2012
Senin, 09 Januari 2012
Mengenal e book
Mengenal E-Book
Abstraksi
Ebook sendiri biasanya dibuat dalam format PDF. Namun beberapa produk menggunakan format .EXE. Kategori Pendidikan 14 Juni 2008 Di dalam internet mungkin anda pernah menemukan kata-kata ebook. Tetapi apa itu sebenarnya ebook
Berdasarkan latar lakang yang tercantum tersebut, ada beberapa hal yang perlu di ketahui antara lain:
apa yang dimaksud dengan e-book
apa manfaat ebook
apa dampak positive ebook
Tujuan dari artikel ini yaitu :
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan e-book
Untuk mengetahui apa manfaat ebook
Untuk mengetahui
Ebook adalah sebuah documen disusun seperti sebuah buku dengan terdiri dari beberapa bab yang memberikan informasi yang berguna bagi pembacanya. Seperti buku pada umumnya tetapi ebook ini tidak dalam bentuk cetakan kertas melainkan dalam bentuk elektronik. Itu berarti E-book hanya bisa dibaca lewat komputer. Meski demikan anda tetap bisa mencetaknya menjadi sebuah buku. Itulah sebabnya dinamakan Elektonic Book (Ebook)
Ebook ini disebarluaskan lewat media internet. Ada yang sifatnya gratis namun ada pula yang tidak. Ada berbagai jenis ebook yang bertebaran di internet dengan berbagai macam informasi yang bisa kita peroleh didalamnya. Untuk mendapatkannya biasanya disediakan sebuah link untuk download ebook tersebut. Tentunya anda harus membayar dahulu sebelum bisa mendownloadnya. Yang pasti harga ebook lebih murah dibandingkan dengan buku cetak pada umumnya.
Ebook sangat mudah dibuat, tentunya anda harus tahu tema yang akan anda buat pada ebook tersebut.
Anda bisa dengan mudah memasarkannya di Internet. Yang terpenting anda tidak membutuhkan ruangan atau toko untuk menjualnya. Cukup sebuah tempat pada harddisk di sebuah hosting maka anda bisa menjualnya.
Ruang pemasarannya cukup besar karena bisa menjangkau seluruh dunia.
Ebook merupakan salah satu produk yang paling laris diinternet.
Bisnis ebook ini sering disebut “a business an autopilot“ (bisnis otomatis) Artinya anda bisa menjual produk ini walaupun anda sedang tertidur lelap.
Dampak Positif e-book adalah mempermudah penulis dalam memasarkan hasil karya tulisnya di dalam dunia maya,dan juga untuk mempermudah konsumen untuk mendownload buku buku tersebut, disamping harganya murah, kualitasnya tidak kalah dengan buku cetak pada umumnya
Bagi penggemar ebook sebaiknya jangan terpengaruh pada buku buku yang negative dan tidak mendidik
Daftar Pustaka
_______._______. Mengenal E-Book Diakses di : http://www.kompas. com/kompas-cetak/0505/03/opini/1724824.htm pada tanggal 15 April 2010
Fahmi, ahmad. Siswa kelas IX SMP dr mustain romly 2009/2010 http://www.google.co.id//account//idmail//fahmyla10@gmail.com
http://www.artikel=teknologi=pendidikan.htm
TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Abstraksi
Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam Internet berlipat ganda.
Permasalahan
Apa pengertian teknologi
Ada berapa Jenis-Jenis jaringan
Tujuan
Artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari guru bahasa Indonesia dan bertujuan untuk mengetahui 2 hal yang meliputi
pengertian teknologi
berapa Jenis-Jenis jaringan
Pembahasan
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung denganjaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.
Ada 3 macam jenis Jaringan/Network yaitu :
a. Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.
Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputerkomputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
b. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.
c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.
berhati hatilah dalam menggunakan teknologi jaringan computer pada zaman modern, karena banyak hal hal yang membahayakan bagi pengguna teknologi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gusmus.web.id/2010/02/ teknologi jaringan komputer.html Diakses pada tanggal 15 April 2010
m.fahruddin black17. Siswa kelas IX SMP dr mustain romly 2009/2010 http://www.google.co.id//account//idmail//jama17fahrudin@gmail.com
http://www.artikel=teknologi=pendidikan=ipasains.htm
Abstraksi
Ebook sendiri biasanya dibuat dalam format PDF. Namun beberapa produk menggunakan format .EXE. Kategori Pendidikan 14 Juni 2008 Di dalam internet mungkin anda pernah menemukan kata-kata ebook. Tetapi apa itu sebenarnya ebook
Berdasarkan latar lakang yang tercantum tersebut, ada beberapa hal yang perlu di ketahui antara lain:
apa yang dimaksud dengan e-book
apa manfaat ebook
apa dampak positive ebook
Tujuan dari artikel ini yaitu :
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan e-book
Untuk mengetahui apa manfaat ebook
Untuk mengetahui
Ebook adalah sebuah documen disusun seperti sebuah buku dengan terdiri dari beberapa bab yang memberikan informasi yang berguna bagi pembacanya. Seperti buku pada umumnya tetapi ebook ini tidak dalam bentuk cetakan kertas melainkan dalam bentuk elektronik. Itu berarti E-book hanya bisa dibaca lewat komputer. Meski demikan anda tetap bisa mencetaknya menjadi sebuah buku. Itulah sebabnya dinamakan Elektonic Book (Ebook)
Ebook ini disebarluaskan lewat media internet. Ada yang sifatnya gratis namun ada pula yang tidak. Ada berbagai jenis ebook yang bertebaran di internet dengan berbagai macam informasi yang bisa kita peroleh didalamnya. Untuk mendapatkannya biasanya disediakan sebuah link untuk download ebook tersebut. Tentunya anda harus membayar dahulu sebelum bisa mendownloadnya. Yang pasti harga ebook lebih murah dibandingkan dengan buku cetak pada umumnya.
Ebook sangat mudah dibuat, tentunya anda harus tahu tema yang akan anda buat pada ebook tersebut.
Anda bisa dengan mudah memasarkannya di Internet. Yang terpenting anda tidak membutuhkan ruangan atau toko untuk menjualnya. Cukup sebuah tempat pada harddisk di sebuah hosting maka anda bisa menjualnya.
Ruang pemasarannya cukup besar karena bisa menjangkau seluruh dunia.
Ebook merupakan salah satu produk yang paling laris diinternet.
Bisnis ebook ini sering disebut “a business an autopilot“ (bisnis otomatis) Artinya anda bisa menjual produk ini walaupun anda sedang tertidur lelap.
Dampak Positif e-book adalah mempermudah penulis dalam memasarkan hasil karya tulisnya di dalam dunia maya,dan juga untuk mempermudah konsumen untuk mendownload buku buku tersebut, disamping harganya murah, kualitasnya tidak kalah dengan buku cetak pada umumnya
Bagi penggemar ebook sebaiknya jangan terpengaruh pada buku buku yang negative dan tidak mendidik
Daftar Pustaka
_______._______. Mengenal E-Book Diakses di : http://www.kompas. com/kompas-cetak/0505/03/opini/1724824.htm pada tanggal 15 April 2010
Fahmi, ahmad. Siswa kelas IX SMP dr mustain romly 2009/2010 http://www.google.co.id//account//idmail//fahmyla10@gmail.com
http://www.artikel=teknologi=pendidikan.htm
TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Abstraksi
Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam Internet berlipat ganda.
Permasalahan
Apa pengertian teknologi
Ada berapa Jenis-Jenis jaringan
Tujuan
Artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari guru bahasa Indonesia dan bertujuan untuk mengetahui 2 hal yang meliputi
pengertian teknologi
berapa Jenis-Jenis jaringan
Pembahasan
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung denganjaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.
Ada 3 macam jenis Jaringan/Network yaitu :
a. Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.
Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputerkomputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
b. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.
c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.
berhati hatilah dalam menggunakan teknologi jaringan computer pada zaman modern, karena banyak hal hal yang membahayakan bagi pengguna teknologi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gusmus.web.id/2010/02/ teknologi jaringan komputer.html Diakses pada tanggal 15 April 2010
m.fahruddin black17. Siswa kelas IX SMP dr mustain romly 2009/2010 http://www.google.co.id//account//idmail//jama17fahrudin@gmail.com
http://www.artikel=teknologi=pendidikan=ipasains.htm
ujian nasional 2011/12 dan info lain
Tentang Ujian Nasional 2012 [ Permendikbud No. 59 Tahun 2011, POS, dan Kisi-Kisi ]
22 Desember 2011 oleh naneyan
Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, pada tahun pelajaran 2011-2012 Ujian Nasional akan tetap dilaksanakan. Pemerintah melalui Kemendikbud telah mengeluarkan peraturan terbaru tentang Ujian Nasional 2012 yang dituangkan dalam PERMENDIKBUD Nomor 59 Tahun 2011 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional.
Badan Standar Nasional Pendidikan selaku penyelenggara Ujian Nasional telah menerbitkan Peraturan Nomor: 0012/P/BSNP/XII/2011 tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, dan Sekolah Dasar Luar Biasa Tahun Pelajaran 2011/2012 dan Peraturan Nomor: 013/P/BSNP/XII/2011 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2011/2012.
Sementara itu, untuk mengedukasi semua pihak yang berkepentingan dengan Ujian Nasional, Kemendikbud dan BNSP telah bekerja sama menerbitkan Buku Tanya Jawab tentang Ujian Nasional dan Materi Presentasi Sosialisasi Ujian Nasional 2012.
Semua materi tersebut dapat diunduh melalui tautan ini:
PERMENDIKBUD Nomor 59 Tahun 2011, Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional, Kisi-Kisi Ujian Nasional, Buku Tanya Jawab tentang Ujian Nasional dan Materi Presentasi Sosialisasi Ujian Nasional 2012.
Saya berharap semoga pelaksanaan Ujian Nasional 2012 ini dapat berjalan sukses tanpa banyak ekses. Prestasi siswa semakin meningkat, dan kejujuran pun semakin lebih baik.
Mari kita rapatkan barisan untuk pendidikan yang lebih baik!
Ditulis dalam Uncategorized | Bertanda 2012, kls IX, ujian, UN 2012, XII | Tinggalkan sebuah Komentar »
Visualisasi Gerhana Bulan Total 10 Desember 2011
10 Desember 2011 oleh naneyan
Gerhana Bulan pada tanggal 10 Desember 2011 terjadi mulai jam 19.46 WIB s.d 23.58
untuk visualisasinya dapat anda klik pada link berikut :
pada saat terjadi gerhana kita disunnahkan untuk melakukan sholat gerhana dan juga akhiri dengan khutbah berikut dasar-dasarnya :
قَالَ الرَّافِعِيّ: وَأما فِي خُسُوف الْقَمَر فقد رُوي عَن الْحسن البصرى قَالَ: «خسف الْقَمَر وَابْن عَبَّاس بِالْبَصْرَةِ، فَصَلى بِنَا رَكْعَتَيْنِ، فِي كل رَكْعَة رَكْعَتَانِ، فَلَمَّا فرغ ركب وخطبنا وَقَالَ: صليت بكم كَمَا رَأَيْت رَسُول الله – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم – يُصَلِّي بِنَا» .
هُوَ كَمَا قَالَ؛ فقد رَوَاهُ الشَّافِعِي: عَن إِبْرَاهِيم (بن) مُحَمَّد، حَدثنِي عبد الله بن أبي بكر بن مُحَمَّد بن عَمْرو بن حزم، عَن الْحسن، (عَن) ابْن عَبَّاس «أَن الْقَمَر كسف وَابْن عَبَّاس بِالْبَصْرَةِ، فَخرج ابْن عَبَّاس فَصَلى بِنَا رَكْعَتَيْنِ، فِي كل رَكْعَة [رَكْعَتَانِ] ، ثمَّ ركب فَخَطَبنَا فَقَالَ: إِنَّمَا صليت كَمَا رَأَيْت رَسُول الله – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم – يُصَلِّي. وَقَالَ: إِن الشَّمْس وَالْقَمَر آيتان من آيَات الله، لَا يخسفان لمَوْت أحد وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذا رَأَيْتُمْ شَيْئا مِنْهَا خاسفًا فَلْيَكُن فزعكم إِلَى الله – عَزَّ وَجَلَّ» . وَإِبْرَاهِيم هَذَا قد علمت (حَاله) فِي أول الْكتاب فِي حَدِيث المشمس، كَمَا سلف التَّنْبِيه
- (7) – قَوْلُهُ: يُسْتَحَبُّ الْجَمَاعَةُ فِي الْكُسُوفَيْنِ. أَمَّا «كُسُوفُ الشَّمْسِ: فَقَدْ اُشْتُهِرَ إقَامَتُهَا بِالْجَمَاعَةِ مِنْ فِعْلِ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَكَانَ يُنَادَى لَهَا الصَّلَاةُ جَامِعَةٌ» .
وَأَمَّا خُسُوفُ الْقَمَرِ: فَقَدْ رُوِيَ «عَنْ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ قَالَ: خُسِفَ الْقَمَرُ وَابْنُ عَبَّاسٍ بِالْبَصْرَةِ، فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ رَكْعَتَانِ، فَلَمَّا فَرَغَ خَطَبَنَا وَقَالَ: صَلَّيْت بِكُمْ كَمَا رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يُصَلِّي بِنَا» . انْتَهَى.
أَمَّا الْأَوَّلُ: فَفِي الصَّحِيحَيْنِ عَنْ جَمَاعَةٍ: «أَنَّهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – صَلَّى فِي كُسُوفِ الشَّمْسِ بِالْجَمَاعَةِ» . وَأَمَّا النِّدَاءُ لَهَا فَفِيهِمَا عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: «خَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَبَعَثَ مُنَادِيًا يُنَادِي الصَّلَاةُ جَامِعَةٌ» . الْحَدِيثَ.
Semoga bermanfaat
Ditulis dalam Agama, Falakiyah, Umum | Bertanda astronomi, bulan, gerhana, total, visualisasi | Tinggalkan sebuah Komentar »
Gerhana
8 Desember 2011 oleh naneyan
A. GERHANA DALAM ILMU FALAK
Artikel asal oleh: Ferry M Simatupang
Disesuai & sajikan Oleh : Muzakkin (RHI Kordinator Lamongan)
di sebarkan oleh : Nane ‘Yans Rahardjo
Dauroh Ilmu Falak VI
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sabtu, 11 Juni 2011
هواللذى جعل الشمس ضياء والقمر نورا وقدره منازل لتعلموا عدد السنين والحساب ما خلق الله ذلك إلا بالحق يفصل الأيات لقوم يعقلون
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (QS Yunus : 5)
I. Gerhana Matahari
1. Macam-macam Gerhana Matahari
Berdasarkan penampakannya saat puncak gerhana, gerhana matahari dapat dibedakan menjadi:
1. Gerhana matahari total
2. Gerhana matahari cincin
3. Gerhana matahari cincin-total (gerhana matahari hibrid)
4. Gerhana matahari sebagian
1. Gerhana Matahari Total
Pada gerhana matahari total, seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan bulan. Saat gerhana matahari total ini, ukuran piringan bulan sama besar atau lebih besar dari piringan matahari.
2. Gerhana Matahari Cincin
Pada gerhana matahari cincin, ujung umbra tidak mencapai permukaan Bumi. Hanya perpanjangan umbra saja (yang disebut antumbra atau anti umbra) yang mencapai permukaan Bumi. Meski seluruh piringan bulan berada di depan piringan matahari, tetapi ukurannya lebih kecil dari piringan matahari, akibatnya tidak seluruh piringan matahari tertutupi. Bagian pinggiran piringan matahari yang tidak tertutupi piringan bulan tersebut masih bercahaya, sementara bagian tengahnya gelap tertutup piringan bulan. Karena itu gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.
3. Gerhana Matahari Cincin-Total (Gerhana Matahari Hibrid)
Gerhana matahari cincin – total adalah gerhana matahari yang jarang terjadi. Pada gerhana matahari jenis ini, di sebagian tempat di muka Bumi, yang teramati adalah gerhana matahari cincin, sedangkan di tempat lain gerhana matahari total. Hal ini bisa terjadi karena pada saat puncak gerhana, puncak kerucut umbra Bulan berada (hampir) tepat di permukaan Bumi, dan pada lokasi ini akan teramati gerhana matahari total. Sedangkan daerah yang berada di timur dan di barat lokasi tadi, bayangan gelap yang jatuh di permukaan Bumi bukanlah umbra, melainkan perpanjangan umbra (antumbra), sehingga untuk fase total pada lokasi ini yang teramati adalah gerhana matahari cincin.
4. Gerhana Matahari Sebagian
Pada gerhana matahari sebagian, saat puncak gerhana terjadi, tidak seluruh piringan bulan menutupi piringan matahari dan tidak seluruh piringan bulan berada di depan piringan matahari.
Selain empat macam gerhana di atas, dikenal juga istilah gerhana sentral dan gerhana non-sentral. Gerhana sentral adalah gerhana yang terjadi dengan garis penghubung Matahari-Bulan berpotongan dengan permukaan Bumi. Jika garis hubung tersebut tidak memotong permukaan Bumi, gerhana tersebut dinamakan gerhana non-sentral. Gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, dan gerhana cincin-total termasuk gerhana sentral. Sedangkan gerhana matahari sebagian, ada yang sentral ada yang tidak. (Mengapa?)
2. Waktu-waktu Kontak dan Fase-fase Gerhana Matahari
Momen terjadinya gerhana matahari berdasarkan urutan terjadinya:
Kontak I
Kontak I adalah saat piringan bulan dan piringan matahari mulai bersinggungan. Kontak I ini menandai dimulainya peristiwa gerhana.
Kontak II
Kontak II adalah saat pertama seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat seluruh piringan bulan seluruhnya berada ‘di dalam’ piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari cincin). Kontak II ini menandai dimulainya fase total (untuk gerhana matahari total), atau fase cincin (untuk gerhana matahari cincin)
Puncak gerhana
Puncak gerhana adalah saat jarak antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari mencapai minimum.
Kontak III
Kontak III adalah kebalikan Kontak II. Kontak III ini adalah saat piringan matahari mulai keluar dari belakang piringan bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat piringan bulan mulai meninggalkan piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari cincin). Interval antara Kontak II dan kontak III adalah panjangnya fase gerhana matahari total. Pada gerhana matahari sebagian, fase Kontak II dan Kontak III ini tidak kita amati.
Kontak IV
Kontak IV adalah saat piringan matahari dan piringan bulan bersinggungan ketika piringan bulan meninggalkan piringan matahari. Kontak IV ini adalah kebalikan dari Kontak I, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana secara keseluruhan. Interval antara Kontak I dan Kontak IV adalah panjangnya peristiwa gerhana matahari.
Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana matahari melalui fase-fase:
• fase gerhana sebagian: selang antara kontak I dan kontak II, dan antara kontak III dan kontak IV
• fase gerhana total atau fase gerhana cincin (tergantung gerhana matahari total atau cincin): selang antara kontak II dan kontak III
Fase gerhana matahari mana saja yang diamati saat terjadinya sebuah gerhana matahari, bergantung pada jenis gerhana matahari dan dari mana kita mengamati. Secara prinsip:
• pada gerhana matahari total: terjadi fase gerhana sebagian dan fase gerhana total
• pada gerhana matahari cincin: terjadi fase gerhana sebagian dan fase gerhana cincin
• pada gerhana matahari sebagian: hanya terjadi fase gerhana sebagian.
Namun dalam pengamatannya, pengamat di daerah yang berbeda akan mengamati waktu kontak yang berbeda, dan karenanya akan mengamati fase gerhana yang berbeda pula. Ini tergantung pada posisi pengamat relatif terhadap jalur yang dilalui umbra/penumbra Bulan. Karena itu, untuk melakukan pengamatan gerhana matahari, perlu perencanaan dan pemilihan lokasi pengamatan.
II. Gerhana Bulan
Pada peristiwa gerhana bulan, kita mengenal empat macam gerhana, yaitu: gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbral total, dan gerhana bulan sebagian penumbral. Perbedaan jenis-jenis gerhana bulan tersebut terletak pada bayangan Bumi mana yang jatuh ke permukaan Bulan saat fase maksimum gerhana terjadi.
1. Macam-macam Gerhana Bulan
Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, gerhana bulan dapat dibedakan menjadi:
1. Gerhana Bulan Total
Jika saat fase gerhana maksimum keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan inti / umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.
2. Gerhana Bulan Sebagian
Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi, dan sebagian lagi berada dalam bayangan tambahan / penumbra Bumi pada saat fase maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan sebagian.
3. Gerhana Bulan Penumbral Total
Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total.
4. Gerhana Bulan Penumbral Sebagian
Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.
2. Waktu-waktu Kontak dan Fase-fase Gerhana Bulan
Momen terjadinya gerhana Bulan diurut berdasarkan urutan terjadinya, yaitu: P1, P2, U1, U2, Puncak gerhana, U3, U4, P3, dam P4.
P1 : P1 adalah kontak I penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P1 menandai dimulainya gerhana bulan secara keseluruhan.
P2 :P2 adalah kontak II penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. Saat P2 terjadi, seluruh piringan Bulan berada di dalam piringan penumbra Bumi.
U1 :U1 adalah kontak I umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
U2 :U2 adalah kontak II umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan umbra Bumi. U2 ini menandai dimulainya fase total dari gerhana bulan.
Puncak Gerhana : Puncak gerhana adalah saat jarak pusat piringan Bulan dengan pusat umbra / penumbra mencapai minimum.
U3 : U3 adalah kontak III umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam dengan umbra Bumi, ketika piringan Bulan tepat mulai akan meninggalkan umbra Bumi. U3 ini menandai berakhirnya fase total dari gerhana bulan.
U4 : U4 adalah kontak IV umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
P3 : P3 adalah kontak III penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. P3 adalah kebalikan dari P2.
P4 : P4 adalah kontak IV penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P4 adalah kebalikan dari P1, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana bulan secara keseluruhan.
Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana bulan melalui fase-fase:
• fase gerhana penumbral: selang antara P1-U1, dan antara U4-P4
• fase gerhana umbral: selang antara U1-U4
• fase total: selang antara U2-U3
Tidak keseluruhan kontak dan fase akan terjadi saat gerhana bulan. Jenis gerhana bulan menentukan kontak-kontak dan fase gerhana mana saja yang akan terjadi. Misalnya saat gerhana bulan total, keseluruhan kontak dan fase akan dilalui. Untuk gerhana bulan sebagian, karena tidak keseluruhan Bulan masuk dalam umbra Bumi, maka U2 dan U3 tidak akan terjadi, sehingga fase total tidak akan diamati. Untuk gerhana penumbral total, karena Bulan tidak menyentuh umbra Bumi, maka U1, U2, U3, dan U4 tidak akan terjadi, karena itu fase gerhana umbral tidak akan diamati. Sedangkan pada gerhana penumbral sebagian, hanya P1 dan P4 saja yang akan terjadi.
Berbeda dengan gerhana matahari, pada gerhana bulan, waktu-waktu kontak dan saat terjadinya suatu fase gerhana, tidak dipengaruhi oleh lokasi pengamat. Semua pengamat yang berada di belahan Bumi yang mengalami gerhana akan mengamati waktu-waktu kontak (umbra dan penumbra) pada saat yang bersamaan.
Referensi:
1. Ferry M Simatupang, Serba Serbi Tentang Gerhana, http://www.rukyatulhilal.org
2. Jean Meeus, Astronomical Algorithms, Willmann-Bell, Inc., 1991
B. GERHANA DALAM ILMU HISAB
Artikel asal oleh: Ferry M Simatupang
Disesuai & sajikan Oleh : Muzakkin (RHI Kordinator Lamongan)
Dauroh Ilmu Falak VI
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sabtu, 11 Juni 2011
Untuk mengetahui kapan akan atau sudah terjadi peristiwa gerhana Bulan atau Matahari, di kalangan pelaku Hisab Falak di Indonesia telah dikenal berbagai macam metode perhitungan. Ada yang mengelompokkannya menjadi beberapa kategori perhitungan atau hisab, yaitu : 1. Hisab Taqribi, 2. Hisab Tahqiqi, dan Hisab Kontemporer.
Kementerian Agama menggunakan dan mengembangkan hisab Kontemporer dengan bahan bakunya kitab Ephemeris Hisab & Rukyat yang diterbitkan setiap tahun. Adapun hisab Taqribi sekalipun dianggap kurang teliti tetapi masih digunakan secara luas di banyak pesantren di Indonesia karena perhitungannya sederhana dan bukunya mudah didapat. Hal itu berbeda dengan Tahqiqi dan Kontemporer, karena selain perhitungannya mereka anggap lebih memusingkan kepala juga bukunya sulit diperoleh.
Dalam kesempatan ini kita coba lakukan perhitungan gerhana menggunakan metode yang dikembangkan oleh Jean Meeus yang telah dipublikasikan oleh Bapak Feryy M Simatupang di web RHI. Dengan alat bantu kalkulator saku, apalagi dengan adanya perangkat lunak komputer kita akan sangat terbantu bisa menghitung kapan terjadinya gerhana bulan atau gerhana matahari dengan lebih mudah. Meskipun sudah banyak beredar software Falakiyah termasuk gerhana, tentunya akan lebih senang apabila kita bisa melakukan perhitungannya sendiri..
1. Gerhana Matahari
Langkah-langkah menghitung kapan terjadinya gerhana matahari:
a. Tentukan sebuah tanggal. Gerhana yang kita cari akan berpandukan tanggal ini. Hitung harga k untuk tanggal tersebut, dan tentukan harga k untuk tanggal calon gerhana.
k = (tahun-2000) * 12,3685
Rumus untuk mencari k di atas adalah rumus pendekatan. ‘Tahun‘ yang digunakan dalam rumus di atas adalah tanggal yang dinyatakan dalam tahun. Jadi misalnya tanggalnya adalah 1 Juli 2000, maka ‘tahun’ di atas diisi dengan 2000,5
Untuk gerhana matahari, k haruslah bilangan bulat (yang menunjukkan saat bulan baru). Untuk gerhana bulan, k harus bilangan bulat ditambah 0,5 (yang menunjukkan saat bulan purnama). Jadi calon gerhana berikutnya (setelah tanggal yang dipilih), memiliki harga k berupa bilangan bulat terdekat yang lebih besar dari harga k untuk tanggal pedoman kita. Calon gerhana sebelumnya memiliki harga k berupa bilangan bulat terdekat yang lebih kecil dari harga k untuk tanggal pedoman kita. Atau untuk permulaan, dengan menggunakan MS Excel kita bisa mengisi harga k dengan nilai berapapun dengan ketentuan di atas, nilainya harus bulat untuk gerhana matahari. Seperti misalnya 1, 2, 250, -58 dan seterusnya.
b. Hitung: JDE (Julian Day Ephemeris), M, M’, F, dan W
T = k/1236,85
JDE = 2.451.550,09765
+ 29,530588853 * k
+ 0,0001337 * T2
- 0,000000150 * T3
+ 0,00000000073 * T4
JDE adalah waktu terjadinya gerhana (yang ingin dicari) dinyatakan dalam julian day, dimana waktunya dinyatakan dalam waktu efemeris (ET) atau waktu dinamik (DT).
M = + 2,5534
+ 29,10535669 * k
- 0,0000218 * T2
- 0,00000011 * T3
M adalah anomali menengah Matahari.
M’ = + 201,5643
+ 385,81693528 * k
+ 0,0107438 * T2
+ 0,00001239 * T3
- 0,000000058 * T4
M’ adalah anomali menengah Bulan
F = + 160,7108
+ 390,67050274 * k
- 0,0016341 * T2
- 0,00000227 * T3
+ 0,000000011 * T4
F adalah argument latitud dari Bulan
W = + 124,7746
- 1,56375580 * k
+ 0,0020691 * T2
+ 0,00000215 * T3
W adalah longitud dari ascending node (titik tanjak naik) orbit Bulan
Jika nilai mutlak dari selisih F dengan kelipatan 180 terdekat:
• lebih dari 21°, maka tidak akan terjadi gerhana, dan perhitungan tidak perlu dilanjutkan.
• kurang dari 13,9°, maka dipastikan akan terjadi gerhana.
• kurang dari 21° dan lebih dari 13,9°, maka harus diuji lebih lanjut (lihat bagian akhir pada langkah di bawah).
Jika harga F berada di sekitar 0° atau 360°, maka gerhana terjadi disekitar titik tanjak naik (ascending node) Bulan. Sedangkan jika harga F berada di sekitar 180°, berarti di sekitar titik tanjak turun (decending node)
c. Jika terjadi gerhana, hitung: P, Q, g, dan u
E = 1 – 0,002516 * T – 0,0000074 * T2
F1 = F – 0,02665 * sin(W)
A1 = 299,77 + 0,107408 * k – 0,009173 * T2
P = + 0,2070 * E * sin(M)
+ 0,0024 * E * sin(2 * M)
- 0,0392 * sin(M’)
+ 0,0116 * sin(2 * M’)
- 0,0073 * E * sin(M’+M)
+ 0,0067 * E * sin(M’-M)
+ 0,0118 * sin(2 * F1)
Q = + 5,2207
- 0,0048 * E * cos(M)
+ 0,0020 * E * cos(2 * M)
- 0,3299 * cos(M’)
- 0,0060 * E * cos(M’+M)
+ 0,0041 * E * cos(M’-M)
W = |cos(F1)|
g = (P * cos(F1) + Q * sin(F1)) * (1-0,0048 * W)
u = + 0,0059
+ 0,0046 * E * cos(M)
- 0,0182 * cos(M’)
+ 0,0004 * cos(2 * M’)
- 0,0005 * cos(M+M’)
u + 0,5461 adalah radius penumbral Bulan pada bidang fundamental (fundamental plane), yaitu bidang yang melalui titik pusat Bumi dan tegak lurus dengan garis sumbu bayangan Bulan.
Pada gerhana Matahari simbul g menunjukkan jarak terdekat dari sumbu bayangan Bulan menuju pusat Bumi. Jika harga g > 0, maka gerhana dapat diamati dari belahan Bumi utara, jika g < 0, maka gerhana dapat diamati dari belahan Bumi selatan. Jika harga nilai absolut g: • kurang dari +0,9972 maka gerhananya adalah gerhana sentral o jika u o jika u>0,0047 maka gerhananya adalah gerhana cincin
o jika u antara 0 dan 0,0047 maka hitung w = 0,00464(1-g2)1/2 > 0. Jika u
• antara 0,9972 dan (1,5433+u) maka gerhananya tidak sentral, umumnya gerhana sebagian.
• antara 0,9972 dan 1,0260 sebagian kerucut bayangan menyentuh permukaan bumi (di daerah kutub), sementara sumbu bayangan tidak sampai menyentuh bumi.
• antara 0,9972 dan (0,9972+u) maka gerhananya tidak sentral total atau cincin.
• lebih dari 1,5433+u maka tidak terjadi gerhana
d. Hitung: waktu puncak gerhana, dan magnitud gerhana
Untuk menghitung kapan waktu puncak gerhana, hitung koreksi terhadap JDE sbb:
Koreksi_JDE = – 0,4075 * sin(M’)
+ 0,1721 * E * sin(M)
+ 0,0161 * sin(2 * M’)
- 0,0097 * sin(2 * F1)
+ 0,0073 * E * sin(M’-M)
- 0,0050 * E * sin(M’+M)
- 0,0023 * sin(M’-2 * F1)
+ 0,0021 * E * sin(2 * M)
+ 0,0012 * sin(M’+2 * F1)
+ 0,0006 * E * sin(2 * M’+M)
- 0,0004 * sin(3 * M’)
- 0,0003 * E * sin(M+2 * F1)
+ 0,0003 * sin(A1)
- 0,0002 * E * sin(M-2 * F1)
- 0,0002 * E * sin(2 * M’-M)
- 0,0002 * sin(Omega)
maka waktu puncak gerhana adalah:
Puncak_gerhana = JDE + Koreksi_JDE
Waktu puncak gerhana yang diperoleh di atas, adalah dalam TDT (Terrestrial Dynamical Time). Untuk menyatakan dalam UT:
UT = TDT – DT
Data DT diperoleh dari pengamatan. Untuk memperoleh harga DT buat prediksi gerhana yang akan datang, dilakukan dengan mengekstrapolasi data-data yang ada. Lebih lanjut tentang DT dapat dibaca misalnya di website Fred Espenak’s Eclipse Home Page (http://sunearth.gsfc.nasa.gov/eclipse/), lihat bagian: http://sunearth.gsfc.nasa.gov/eclipse/SEhelp/deltaT.html.
Magnitud gerhana dihitung dengan rumus:
Magnitud_gerhana = (1,5433 + u – |g|) / (0,5461 + 2 * u)
Magnitud gerhana adalah fraksi diameter Matahari yang tertutup pada saat maksimum gerhana. Jika gerhana total, magnitud gerhana akan lebih besar atau sama dengan 1,0. Jika magnitud gerhana kurang dari 1,0 maka gerhana tersebut adalah gerhana sebagian atau gerhana cincin. Untuk kasus gerhana matahari sebagian, magnitud gerhana yang dihitung dengan rumus di atas adalah magnitud gerhana yang diamati dari lokasi yang paling dekat dengan sumbu bayangan bulan.
2. Gerhana Bulan
Langkah-langkah menghitung kapan terjadinya gerhana bulan:
a. Tentukan sebuah tanggal. Gerhana yang kita cari akan berpandukan tanggal ini. Hitung harga k untuk tanggal tersebut, dan tentukan harga k untuk tanggal calon gerhana.
k = (tahun-2000) * 12,3685
Tentang k ini, lihat pada bagian Gerhana Matahari di atas. Untuk gerhana bulan, k adalah bilangan bulat ditambah 0,5 (yang menunjukkan saat bulan purnama). Jadi calon gerhana berikutnya (setelah tanggal yang dipilih), memiliki harga k berupa bilangan_bulat_ditambah_0,5 terdekat yang lebih besar dari harga k untuk tanggal pedoman kita. Calon gerhana sebelumnya memiliki harga k berupa bilangan_bulat_ditambah_0,5 terdekat yang lebih kecil dari harga k untuk tanggal pedoman kita.
b. Hitung: JDE (Julian Day Ephemeris), M, M’, F, dan W (sama seperti menghitung gerhana matahari)
Untuk mengatahui terjadi gerhana bulan atau tidaknya sama dengan ketentuan gerhana matahari di atas.
c. Jika terjadi gerhana, hitung: P, Q, g, dan u (sama seperti menghitung gerhana matahari)
Pada gerhana Bulan g menunjukan jarak terdekat dari pusat Bulan menuju sumbu bayangan Bumi. Jika harga g > 0, pusat Bulan melewati sumbu bayangan Bumi utara, jika g < 0, maka pusat Bulan melewati sumbu bayangan Bumi selatan. d. Hitung: waktu puncak gerhana, dan magnitud gerhana Untuk menghitung kapan waktu puncak gerhana Bulan, hitung koreksi terhadap JDE sbb: Koreksi_JDE = – 0,4065 * sin(M’) + 0,1727 * E * sin(M) + 0,0161 * sin(2 * M’) - 0,0097 * sin(2 * F1) + 0,0073 * E * sin(M’-M) - 0,0050 * E * sin(M’+M) - 0,0023 * sin(M’-2 * F1) + 0,0021 * E * sin(2 * M) + 0,0012 * sin(M’+2 * F1) + 0,0006 * E * sin(2 * M’+M) - 0,0004 * sin(3 * M’) - 0,0003 * E * sin(M+2 * F1) + 0,0003 * sin(A1) - 0,0002 * E * sin(M-2 * F1) - 0,0002 * E * sin(2 * M’-M) - 0,0002 * sin(Omega) maka waktu puncak gerhana adalah: Puncak_gerhana = JDE + Koreksi_JDE Sama seperti dalam perhitungan gerhana matahari di atas, waktu puncak gerhana yang diperoleh adalah dalam TDT (Terrestrial Dynamical Time). Rumus koreksi JDE untuk gerhana bulan di atas sedikit berbeda dengan untuk gerhana matahari. Perbedaannya terletak hanya pada koefisien pertama dan kedua. Untuk gerhana matahari: -0,4075 dan +0,1721, sedangkan untuk gerhana bulan: -0,4065 dan 0,1727. Magnitud gerhana Bulan dihitung dengan rumus: • Untuk gerhana penumbral: Magnitud_gerhana = (1,5573 + u – |g|) / (0,5450) • Untuk gerhana umbral Magnitud_gerhana = (1,0128 – u – |g|) / (0,5450) Bila harga magnitud (umbral atau penumbral) kurang dari 0 (dengan kata lain: negatif), berarti tidak terjadi gerhana (umbral atau penumbral). e. hitung: waktu-waktu kontak dengan umbra dan penumbra P = 1,0128 – u T = 0,4678 – u n = 0,5358 + 0,0400 cos (M’) H = 1,5573 + u Semi durasi : Fase_parsial = 60/n * (|P2 – g2|)0,5 (umbra) Fase_total = 60/n * (|T2 – g2|)0,5 (umbra) Fase_parsial_di_penumbra = 60/n * (|H2 – g2|)0,5 (pebumbra) Semi durasi yang dihitung di atas adalah dalam satuan menit. Maka: • Kontak 1 penumbra (P1) = Puncak_gerhana – Fase_parsial_di_penumbra • Kontak 1 umbra (U1) = Puncak_gerhana – Fase_parsial • Kontak 2 umbra (U2) = Puncak_gerhana – Fase_total Ini adalah saat dimulainya fase gerhana total • Kontak 3 umbra (U3) = Puncak_gerhana + Fase_total Ini adalah saat berakhirnya fase gerhana total • Kontak 4 umbra (U4) = Puncak_gerhana + Fase_parsial • Kontak 4 penumbra (P4) = Puncak_gerhana + Fase_parsial_di_penumbra 3. Contoh Kalkulasi 1. Tentukan kapan gerhana matahari pertama pada milenium ke-3! Milenium ke-3 dimulai tanggal 1 Januari 2001. Ini adalah tanggal panduan kita. Harga k untuk tanggal 1 Januari 2001 ini adalah: k = 12,37. Maka gerhana matahari berikutnya adalah gerhana matahari yang terjadi pada tanggal yang berasosiasi dengan harga k > 12 dan berupa bilangan bulat.
Untuk k = 13, 14, 15, 16, dan 17, tidak terjadi gerhana. (Mengapa?)
Untuk k = 18, terjadi gerhana matahari, dengan hasil perhitungan sbb:
• k = 18
• JDE = 2452081,6482
• M = 166,4498
• M’ = 306,2691
• W = 96,6270
• F = 352,7798
• F1 = 352,7534
• nilai mutlak selisih F dengan kelipatan 180 yang terdekat = 7,2202, dipastikan ada gerhana
• g = -0,5698
• u = -0,0093
• tipe gerhana: gerhana total (sentral)
• Puncak gerhana: 21 Juni 2001 jam 12:05:22 TD
• Magnitud = 1,8276
Data gerhana matahari dari website gerhana Fred Espenak (NASA) memberikan puncak gerhana: 21 Juni 2001 jam 12:04 UT
2. Tentukan kapan terjadi gerhana bulan dalam tahun 2011 !.
Selama tahun 2011 terjadi dua kali gerhana bulan, ketika harga k: 141,50 untuk tanggal 16 Juni 2011 WIB dan harga k:147,50 untuk tanggal 10 Desember 2011 WIB.
Dalam perhitungan ini kita ambil harga k = 141.50 Kalkulasi memberikan:
• k = 141,5.
• JDE = 2455728,6759745
• M = 160,9614
• M’ = 74,6608
• W = 263,5032
• F = 0,5869
• F1 = 0,6134
• nilai mutlak selisih F dengan kelipatan 180 yang terdekat = 0,5869 jelas ada gerhana
• g = 0,0884
• u = 0,0059
• tipe gerhana: gerhana total
• Puncak gerhana: 15 Juni 2011 jam 20:13:09 TD
• Magnitud Penumbral = 2,6892
• Magnitud Umbral = 1,7023. Karena magnitud umbral berharga lebih dari 1, maka gerhana bulannya adalah gerhana total.
• P1, awal penumbra = 17:25:50 TD
• P2 = U1 awal umbra = 18:23:59 TD
• U2, awal total = 19:23:14 TD
• puncak = 20:13:09 TD
• U3, akhir total = 21:03:03 TD
• P3 = U4, akhir umbra = 22:02:18 TD
• P4, akhir penumbra = 23:00:27 TD
Data gerhana matahari dari website gerhana Fred Espenak (NASA) memberikan:
• Puncak gerhana: 15 Juni 2011 jam 20:12:37 UT. = 20:14 TD
• Magnitud Penumbral = 2,6868
Magnitud Umbral = 1,6999
Referensi
1. Ferry M Simatupang, Serba Serbi Tentang Gerhana, http://www.rukyatulhilal.org
2. Jean Meeus, Astronomical Algorithms, Willmann-Bell, Inc., 1991
3. Oliver Montenbruck, Astronomy on the Personal Computer, Springer-Verlag, Berlin, 1994
Ditulis dalam Falakiyah | Bertanda astronomi, bulan, falak, gerhana, ilmu falak, kejadian alam, matahari | Tinggalkan sebuah Komentar »
Gaya Belajar Siswa Menurut David Kolb
8 Desember 2011 oleh naneyan
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses mengisyaratkan bahwa dalam proses pembelajaran, seorang guru seyogyanya dapat memperhatikan karakteristik siswanya. Karakteristiktik siswa sesungguhnya memiliki cakupan yang luas. Salah satu karakteristik siswa yang perlu diperhatikan guru dan akan mewarnai terhadap efektivitas belajar dan pembelajaran yaitu berkenaan dengan gaya belajar siswa.
Secara sederhana, gaya belajar siswa atau student learning style dapat diartikan sebagai karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikologis seorang siswa tentang bagaimana dia memahami sesuatu, berinteraksi dan merespons lingkungan belajarnya, yang bersifat unik dan relatif stabil.
Dalam berbagai literatur tentang belajar dan pembelajaran, kita akan menjumpai sejumlah konsep tentang gaya belajar siswa, dan salah satunya adalah gaya belajar sebagaimana dikemukakan oleh David Kolb, salah seorang ahli pendidikan dari Amerika Serikat, yang mempopulerkan teori belajar “Experiential Learning” .
Kolb mengklasifikasikan Gaya Belajar Siswa ke dalam empat kecenderungan utama yaitu:
1. Concrete Experience (CE). Siswa belajar melalui perasaan (feeling), dengan menekankan segi-segi pengalaman kongkret, lebih mementingkan relasi dengan sesama dan sensitivitas terhadap perasaan orang lain. Siswa melibatkan diri sepenuhnya melalui pengalaman baru, siswa cenderung lebih terbuka dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang dihadapinya.
2. Abstract Conceptualization (AC). Siswa belajar melalui pemikiran (thinking) dan lebih terfokus pada analisis logis dari ide-ide, perencanaan sistematis, dan pemahaman intelektual dari situasi atau perkara yang dihadapi. Siswa menciptakan konsep-konsep yang mengintegrasikan observasinya menjadi teori yang sehat, dengan mengandalkan pada perencanaan yang sistematis.
3. Reflective Observation (RO). Siswa belajar melalui pengamatan (watching), penekanannya mengamati sebelum menilai, menyimak suatu perkara dari berbagai perspektif, dan selalu menyimak makna dari hal-hal yang diamati. Siswa akan menggunakan pikiran dan perasaannya untuk membentuk opini/pendapat, siswa mengobservasi dan merefleksi pengalamannya dari berbagai segi.
4. Active Experimentation (AE). Siswa belajar melalui tindakan (doing), cenderung kuat dalam segi kemampuan melaksanakan tugas, berani mengambil resiko, dan mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya. Siswa akan menghargai keberhasilannya dalam menyelesaikan pekerjaan, pengaruhnya pada orang lain, dan prestasinya. Siswa menggunakan teori untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan .
Selanjutnya Kolb mengemukakan, bahwa setiap individu tidak didominasi oleh satu gaya belajar tertentu secara absolut, tetapi cenderung membentuk kombinasi dan konfigurasi gaya belajar tertentu, yang diklasifikasikannya ke dalam 4 (empat) tipe:
Tipe 1. Diverger.
Tipe ini perpaduan antara Concrete Experience (CE) dan Reflective Observation (RO), atau dengan kata lain kombinasi dari perasaan (feeling) dan pengamatan (watching). Siswa dengan tipe Diverger memiliki keunggulan dalam kemampuan imajinasi dan melihat situasi kongkret dari banyak sudut pandang yang berbeda, kemudian menghubungkannya menjadi sesuatu yang bulat dan utuh. Pendekatannya pada setiap situasi adalah “mengamati” dan bukan “bertindak”. Siswa seperti ini menyukai tugas belajar yang menuntutnya untuk menghasilkan ide-ide dan gemar mengumpulkan berbagai informasi, menyukai isu tentang kesusastraan, budaya, sejarah, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Mereka biasanya lebih banyak bertanya “Why?”. Peran dan fungsi guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai Motivator.
Tipe 2. Assimilator.
Tipe kedua ini perpaduan antara Abstract Conceptualization (AC) dan Reflective Observation (RO) atau dengan kata lain kombinasi dari pemikiran (thinking) dan pengamatan (watching). Siswa dengan tipe Assimilator memiliki keunggulan dalam memahami dan merespons berbagai sajian informasi serta mengorganisasikan merangkumkannya dalam suatu format yang logis, singkat, dan jelas. Biasanya siswa tipe ini cenderung lebih teoritis, lebih menyukai bekerja dengan ide serta konsep yang abstrak, daripada bekerja dengan orang. Mata pelajaran yang yang diminatinya adalah bidang sains dan matematika. Mereka biasanya lebih banyak bertanya “What?”. Peran dan fungsi guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai seorang Expert.
Tipe 3. Converger.
Tipe ini perpaduan antara Abstract Conceptualization (AC) dan Reflective Observation (RO) atau dengan kata lain kombinasi dari berfikir (thinking) dan berbuat (doing). Siswa mampu merespons terhadap berbagai peluang dan mampu bekerja secara aktif dalam setiap tugas yang terdefinisikan secara baik. Siswa gemar belajar bila menghadapi soal dengan jawaban yang pasti, dan segera berusaha mencari jawaban yang tepat. Dia mau belajar secara trial and error hanya dalam lingkungan yang dianggapnya relatif aman dari kegagalan.
Siswa dengan tipe Converger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka juga cenderung lebih menyukai tugas-tugas teknis (aplikatif). Dia cenderung tidak emosional dan lebih menyukai bekerja yang berhubungan dengan benda dari pada manusia, masalah sosial atau hubungan antar pribadi.
Mata pelajaran yang yang diminati adalah bidang IPA dan teknik. Mereka biasanya lebih banyak bertanya “How?”. Peran dan fungsi guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai seorang Coach, yang dapat menyediakan praktik terbimbing dan dapat memberikan umpan balik yang tepat.
Tipe 4. Accomodator
Tipe ini perpaduan antara Concrete Experience (CE) dan Active Experimentation (AE) atau dengan kata lain kombinasi antara merasakan (feeling) dengan berbuat (doing). Siswa tipe ini senang mengaplikasikan materi pelajaran dalam berbagai situasi baru untuk memecahkan berbagai masalah nyata yang dihadapinya. Kelebihan siswa tipe ini memiliki kemampuan belajar yang baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Mereka suka membuat rencana dan melibatkan dirinya dalam berbagai pengalaman baru yang menantang. Dalam usaha memecahkan masalah, mereka biasanya mempertimbangkan faktor manusia (untuk mendapatkan masukan/informasi) dibanding analisa teknis. Mereka cenderung untuk bertindak berdasarkan intuisi/dorongan hati daripada berdasarkan analisa logis, sering menggunakan trial and error dalam memecahkan masalah, kurang sabar dan ingin segera bertindak. Bila ada teori yang tidak sesuai dengan fakta cenderung untuk mengabaikannya. Mata pelajaran yang disukainya yaitu berkaitan dengan lapangan usaha (bisnis) dan teknik.
Mereka biasanya lebih banyak bertanya “What if?”. Peran dan fungsi guru dalam berhadapan dengan siswa tipe ini adalah berusaha menghadapkan siswa pada “open-ended questions”, memaksimalkan kesempatan siswa untuk mempelajari dan menggali sesuatu sesuai pilihannya. Penggunaan Metode Problem-Based Learning tampaknya sangat cocok untuk siswa tipe yang keempat ini.
=================
Sebagai guru, Anda pasti memiliki pengalaman tertentu dalam menghadapi gaya belajar siswa Anda yang beraneka ragam. Bisakah Anda ceritakan di sini bagaimana pengalaman Anda itu?
Ditulis dalam Umum | Bertanda gaya belajar, guru, karakteristik siswa, murid, siswa | Tinggalkan sebuah Komentar »
HUKUM MENGAMALKAN HADITS DHA’IF
5 Desember 2011 oleh naneyan
Hadits merupakan salah satu sumber hukum Islam, yang fungsinya menjelaskan, mengukuhkan dan ‘melengkapi’ firman Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di antara berbagai macam hadits, ada istilah Hadits Dha’f.
Dalam pengamalannya, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian kalangan ada yang tidak membenarkan untuk mengamalkan Hadts Dha’if. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Hadits tersebut bukan dari Nabi Muhammad SAW. Lalu apakah sebenarnya yang disebut Hadits Dha’if itu? Benarkah kita tidak boleh mengamalkan Hadits Dha’if?
Secara umum Hadits terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu:
Pertama, Hadits Shahih, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang yang adil, punya daya ingatan yang kuat, mempunyai sanad (mata rantai orang-orang yang meriwayatkan hadits) yang bersambung ke Rasulullah SAW, tidak memiliki kekurangan serta tidak syadz (menyalahi aturan umum). Para ulama sepakat bahwa hadits ini dapat dijadikan dalil, baik dalam masalah hukum, aqidah dan lainnya.
Kedua, Hadits Hasan, yakni hadits yang tingkatannya berada di bawah Hadits Shahih, karena para periwayat hadits ini memiliki kualitas yang lebih rendah dari para perawi Hadits Shahih. Hadits ini dapat dijadikan sebagai dalil sebagaimana Hadits Shahih.
Ketiga, Hadits Dha’if, yakni hadits yang bukan Shahih dan juga bukan Hasan, karena diriwayatkan oleh orang-orang yang tidak memenuhi persyaratan sebagai perawi hadits, atau para perawinya tidak mencapai tingkatan sebagai perawi Hadits Hasan.
Hadits Dha’if ini terbagi menjadi dua. Pertama, ada riwayat lain yang dapat menghilangkan dari ke-dha’if-annya. Hadits semacam ini disebut Hadits Hasan li Ghairih, sehingga dapat diamalkan serta boleh dijadikan sebagai dalil syar’i. Kedua, hadits yang tetap dalam ke-dha’if-annya. Hal ini terjadi karena tidak ada riwayat lain yang menguatkan, atau karena para perawi hadits yang lain itu termasuk orang yang dicurigai sebagai pendusta, tidak kuat hafalannya atau fasiq.
Dalam kategori yang kedua ini, para ulama mengatakan bahwa Hadits Dha’if hanya dapat diberlakukan dalam fada’ilul a’mal (keutamaan beramal), yakni setiap ketentuan yang tidak berhubungan dengan akidah, tafsir atau hukum, yakni hadits-hadits yang menjelaskan tentang targhib wa tarhib (janji-janji dan ancaman Allah SWT) sebagaimana diterangkan di dalam kitab “Al-Adzkar” karya Imam Nawawi, cetakan pertama “Maktabah Tijariyah al-Kubra” tahun 1356 H / 1938 M halaman 7 sebagai berikut:
Artinya: “Para ulama hadits dan fiqih serta ulama lainnya berkata: Diperbolehkan bahkan disunnahkan mengamalkan hadits dha’if dalam keutamaan beramal, baik berupa anjuran maupun larangan selama hadits itu bukan hadits maudhu’”.
Bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa telah terjadi ijma’ di kalangan ulama tentang kebolehan mengamalkan Hadits Dha’if jika berkaitan dengan fadha’ilul a’mal ini. Sedangkan dalam masalah hukum, tafsir ayat Al-Qur’ an, serta akidah, maka apa yang termaktub dalam hadits tersebut tidak dapat dijadikan pedoman. Sebagaimana yang disitir oleh Sayyid ‘Alawi al-Maliki dalam kitabnya Majmu’ Fatawi wa Rasa’il:
“Para ulama ahli Hadits dan lainnya sepakat bahwa Hadits Dha’if dapat dijadikan sebagai pedoman dalam masalah fadha’il al-a’mal. Di antara ulama yang mengatakannya adalah Imam Ahmad bin Hanbal, Ibn Mubarak, dan Sufyan, al-Anbari serta ulama lainnya. (Bahkan) Ada yang menyatakan, bahwa mereka pernah berkata: Apabila kami meriwayatkan (Hadfts) menyangkut perkara halal ataupun yang haram, maka kami akan berhati-hati. Tapi apabila kami meriwayatkan Hadfts tentang fadha’il al-a’mal, maka kami melonggarkannya”. (Majmu’ Fatawi wa Rasa’il, 251)
Akan tetapi, kebolehan ini harus memenuhi tiga syarat. Pertama, bukan hadits yang sangat dha’if. Karena itu, tidak boleh mengamalkan hadits yang diriwayatkan oleh orang yang sudah terkenal sebagai pendusta, fasiq, orang yang sudah terbiasa berbuat salah dan semacamnya.
Kedua, masih berada di bawah naungan ketentuan umum serta kaidah-¬kaidah yang universal. Dengan kata lain, hadits tersebut tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah agama, tidak sampai menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.
Ketiga, tidak berkeyakinan bahwa perbuatan tersebut berdasarkan Hadits Dha’if, namun perbuatan itu dilaksanakan dalam rangka ihtiyath atau berhati-hati dalam masalah agama.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kita tidak harus dengan keras menolak Hadits Dha’if. Karena, dalam hal-hal tertentu masih diperkenankan mengamalkannya dengan syarat-syarat sebagaimana diterangkan di atas.
Ditulis dalam Agama | Bertanda dhoif, fadloilul amal, hadits, islam, sunnah | Tinggalkan sebuah Komentar »
Koefisien Reaksi
4 Desember 2011 oleh naneyan
Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel yang sama, maka perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi, koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
Untuk reaksi:
N2(g) + 3 H2(g) –> 2 NH3(g)
koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul H2 membentuk 2 molekul NH3 atau 1 mol N2 bereaksi dengan 3 mol H2 menghasilkan 2 mol NH3 (koefisien 1 tidak pernah ditulis) Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui, maka jumlah mol zat yang lain dalam reaksi itu dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksinya.
1. Aluminium larut dalam larutan asam sulfat menghasilkan larutan aluminium sulfat
dan gas hidrogen. Persamaan reaksinya:
diketahui perbandingan koefisien Al : H2SO4 : Al2(SO4)3 : H2 adalah 2 : 3 : 1 : 3
Jumlah mol gas hidrogen
=
=
=0,75 mol
Jumlah mol larutan aluminium sulfat
=
=
=0,5 mol
Jadi,
2. 5,6 gram besi (Ar Fe = 56) dilarutkan dalam larutan asam klorida sesuai reaksi:
2 Fe(s) + 6 HCl(aq) –> 2 FeCl3(aq) + 3 H2(g)
Tentukan volume H2 yang dihasilkan pada keadaan standar (STP)!
Jawab:
Mol Fe
=
=
=0,1 mol
Perbandingan koefisien Fe : H2 = 2 : 3
Perbandingan koefisien Fe : H2 = 2 : 3
=
=
=0,15 mol
Volume H2 pada keadaan standar (STP) adalah:
V = n × Vm
V = 0,15 mol × 22,4 liter/mol = 3,36 liter
3. Sebanyak 32 gram kalsium karbida (CaC2) dilarutkan dalam air menghasilkan gas
asetilena (C2H2) menurut reaksi:
Tentukan:
a. mol CaC2
b. massa Ca(OH)2 yang dihasilkan
c. volume gas asetilena yang dihasilkan pada keadaan standar (Ar Ca = 40, C = 12, O
= 16, dan H = 1)
Jawab:
a. Mol CaC2
= Massa CaC2/ Mr CaC2
= 32 gram / 64 gram/mol
= 0,5 mol
b. Perbandingan koefisien CaC2 : Ca(OH)2 : C2H2 = 1 : 1 : 1
Mol Ca(OH)2
=
= 1/1 × 0,5 mol
= 0,5 mol
Massa Ca(OH)2
= n × Mr Ca(OH)2
= 0,5 mol × 74 gram/mol
= 37 gram
c. Mol C2H2
=
= 1/1 × 0,5 mol
= 0,5 mol
Volume C2H2 pada keadaan standar = n × 22,4 liter/mol
= 0,5 mol × 22,4 liter/mol = 11,2 liter
(James E. Brady, 1990)
Ditulis dalam Kimia | Bertanda jumlah zat, koefisien, perbandingan mol, reaksi | 2 Komentar »
Cara menentukan hari pada excel
4 Desember 2011 oleh naneyan
untuk menampilkan hari dan pasaran dari tanggal tertentu di excel dapat di copy data vb berikut Function Hari(ByVal Tgl As Date) As String
Hari = Choose(Weekday(Tgl), _
“Minggu”, “Senin”, “Selasa”, _
“Rabu”, “Kamis”, “Jum’at”, “Sabtu”)
End Function
Function Pasaran(ByVal Tgl As Date) As String
Dim l
Dim s
Dim InitialDate As Date
InitialDate = DateValue(“02/01/1970″)
l = DateDiff(“s”, InitialDate, Tgl) * 1000
s = l + 86400000
s = s / 432000000
s = Round((s – Int(s)) * 10) / 2
l = Abs(Round(s))
If l > 4 Then l = 0
Pasaran = Choose(l + 1, _
“Wage”, “Kliwon”, “Legi”, _
“Pahing”, “Pon”)
End Function
semoga bermanfaat
Ditulis dalam Umum | Bertanda excel, hari, hari pasaran, pasaran, vb | Tinggalkan sebuah Komentar »
Hari Asyuro
4 Desember 2011 oleh naneyan
Yaumu Asyuro adalah hari pada tanggal 10 Muharram, dimana pada tanggal 10 Muharram ini banyak sekali kejadian yang sangat fenomenal diantaranya :
1. Diselamatkannya Nabi Musa beserta pengikutnya dari musuh-musuhnya sebagaimana Hadits Nabi :
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ قَدِمَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمَدِينَةَ ، فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، فَقَالَ « مَا هَذَا » . قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِى إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ ، فَصَامَهُ مُوسَى . قَالَ « فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Diceritakan dari Abdullah bin Abbas : pada saat Nabi Muhammad SAW datang di Madinah beliau mengetahui orang yahudi berpuasa pada hari Asyuro, maka beliau bertanya “ini hari apa?” mereka menjawab ” ini adalah hari yang baik dimana Allah menyelamatkan Nabinya Bani Isroil dari musuhnya, maka Nabi Musa berpuasapa da hari itu. kemudian Nabi Muhammad berkata “Saya lebih berhak atas Nabi Musa daripada kalian semua, maka Nabi Muhammad berpuasa pada hari Asyuro dan memerintahkan berpuasa pada hari Asyuro”.
2. Hari Asyuro merupakan puasa yang dilakukan Nabi beserta kaum muslimin sebelum diwajibkannya puasa Romadlon.
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ ح وَحَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ – وَاللَّفْظُ لَهُ – حَدَّثَنَا أَبِى حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ أَخْبَرَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رضى الله عنهما أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوا يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَامَهُ وَالْمُسْلِمُونَ قَبْلَ أَنْ يُفْتَرَضَ رَمَضَانُ فَلَمَّا افْتُرِضَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ »
diceritakan dari Nafi’ yang mendapatkan dan Abdullah bin Umar : sesungguhnya Kaum jahiliyah berpuasa pada hari Asyuro, begitu juga dengan Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslimin sebelum diwajibkannya puasa Romadlon. pada saat puasa Romadlon diwajibkan beliau berkata “sesungguhnya hari Asyuro merupakan salah satu hari milikNYA Allah, maka siapa yang mau berpuasa maka berpuasalah, jika tidak maka tinggalkanlah”.
3. dalam berpuasaAsyu ro dianjurkan beserta tanggal 9 muharomnya agar beda dengan orang yahudi dan nasroni
وَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ الْحُلْوَانِىُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِى مَرْيَمَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنِى إِسْمَاعِيلُ بْنُ أُمَيَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا غَطَفَانَ بْنَ طَرِيفٍ الْمُرِّىَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ ». قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
pada saat Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyuro, dan Nabi memerintahkan untuk berpuasa, Abdullah bin Abbas berkata “Ya Rasulullah Hari Asyuro itu-itu merupakan hari yang dimulyakan oleh kaum Yahudi dan Nasrani ” Rasulullah SAW berkata “Tahun depan Insyaallah saya juga berpuasa pada tanggal 9 Muharronya, Abdullah Bin Abbas berkata Rosul tidak sampai pada tahun depan karena beliau telah wafat”.
4. Puasa Hari Asyuro dapat melebur dosa setahun yang telah lewat:
وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِىُّ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ جَمِيعًا عَنْ حَمَّادٍ – قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ – عَنْ غَيْلاَنَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِىِّ عَنْ أَبِى قَتَادَةَ رَجُلٌ أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ كَيْفَ تَصُومُ فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ – رضى الله عنه – غَضَبَهُ قَالَ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ غَضَبِ اللَّهِ وَغَضَبِ رَسُولِهِ. فَجَعَلَ عُمَرُ – رضى الله عنه – يُرَدِّدُ هَذَا الْكَلاَمَ حَتَّى سَكَنَ غَضَبُهُ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ بِمَنْ يَصُومُ الدَّهْرَ كُلَّهُ قَالَ « لاَ صَامَ وَلاَ أَفْطَرَ – أَوْ قَالَ – لَمْ يَصُمْ وَلَمْ يُفْطِرْ ». قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمَيْنِ وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ « وَيُطِيقُ ذَلِكَ أَحَدٌ ». قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ « ذَاكَ صَوْمُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ».
قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمَيْنِ قَالَ « وَدِدْتُ أَنِّى طُوِّقْتُ ذَلِكَ ». ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
5. Hari Asyuro pada tahun ini jatuh pada hari selasa tanggal 6 Desember 2011 sedangkan hari tatsu’a adalah hari senin 5 Desember 2011. mari kita berpuasadan memperbanyak shodaqoh padahari asyuro tersebut semua kita niatkan karena Allah. adapun do’anya hari asyuro adalah sebagai berikut silahkan download di sini:
Doa 10 Muharram (Hari ‘Asyura)
Semoga bermanfaat dan menambahkeikhlasa n dan ketaqwaaan kita amin.
wallahu a’lam bishowaf
Ditulis dalam Agama, Umum, Uncategorized | Bertanda 10 muharrom, 10 suro, asyuro, hari asyura, muharrom, suro | Tinggalkan sebuah Komentar »
Analisis Ulangan Harian
1 Desember 2011 oleh naneyan
Sebagai seorang guru menganalisis Ulangan harian adalah merupakan kewajiban, namun kalo melihat jlimetnya wah lebih baik ngajar seharian penuh kalo harus mikir analisis.
itu dulu sebelum ada ungkapan yan ditujukan pada guru “TI adalah dunia Anda”, lha sekarang udah ada programnya dengan menggunakan excel udah beres gak usah ribet2 tinggal mengisi kolom yang tersedia dan memasukkan nilai masing2 siswa pada tiap item soal yang digunakan da beres tinggal ngeprin tiap halamannya da selesai. bagi teman2 yang butuh silahkan download di sini
Analisis Ulangan Harian (Essay)
Ditulis dalam Kimia, Umum | Bertanda Analisis, ANUH, kimia, Kinerja Guru, Perangkat, PKB, Ulangan Harian | 4 Komentar »
Doa akhir dan awal tahun Hijriyah
26 November 2011 oleh naneyan
Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun baru Islam, yaitu tahun 1433 Hijriyah. Meskipun banyak dari sebagian kita umat Islam yang memandang ‘biasa-biasa saja’ tahun baru Islam ini namun sesungguhnya saat pergantian tahun baru Islamlah saat yang paling tepat untuk memulai sebuah resolusi baru.
‘Resolusi baru’, seperti itulah ungkapan yang banyak diucapkan oleh sebagian saudara-saudara kita saat mereka merayakan pergantian tahun baru Masehi. Namun sebenarnya momen yang tepat untuk memulai resolusi baru adalah ketika pergantian tahun baru Islam. Mengapa?
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita akan melihat sekilas jauh ke belakang tentang asal muasal dimulainya perhitungan tahun/kalendar Islam (hijriyah). Ketika itu khalifah Umar bin Khattab ra. setelah berunding dengan beberapa penasihatnya akhirnya memutuskan untuk menggunakan tahun dimana Rasulullah Saw. berhijrah dari Mekah ke Madinah sebagai awal permulaan perhitungan kalendar Islam. Momentum hijrah Rasulullah Saw. dianggap mewakili ‘era baru’, karena bukan halnya saat itu Rasulullah berhasil meloloskan diri dari kota Mekkah yang sudah tidak kondusif lagi bagi perkembangan dakwah beliau namun juga keputusannya untuk berhijrah ke Madinah membawa pelita terang bagi kebangkitan Islam sehingga beliau berhasil membangun pondasi mental dan spiritual bagi umat Islam yang terasa sampai sekarang ini.
Para shalihin mengajarkan kita untuk berdoa ketika menjelang pergantian tahun. Dan dibawah ini adalah doa akhir tahun dan awal tahun yang lafadznya cukup terkenal karena banyak terdapat di buku-buku doa.
Doa Akhir Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.
Doa Awal Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat kita memasuki tanggal 1 Muharam. Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya. Dengan doa ini kita sebagai Mu’min memohon kepada Allah Swt. agar dalam memasuki tahun baru ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.
Ditulis dalam Agama | Bertanda akhir tahun, awal tahun, doa, hijriyah, islam, muharram, tahun baru islam | 18 Komentar »
Tulisan Sebelumnya »
• jumlah yang mampir
o 13,415 orang
• suhu di Lamongan
http://weather.yahoo.com/badge/?id=1047716&u=c&t=lawn&l=tinyLamongan Weather from Yahoo! Weather
• Kategori
o Agama (15)
o Falakiyah (5)
o Kimia (31)
o Umum (12)
o Uncategorized (23)
• Tanggal Hari ini
• Tulisan Terkini
o Tentang Ujian Nasional 2012 [ Permendikbud No. 59 Tahun 2011, POS, dan Kisi-Kisi ]
o Visualisasi Gerhana Bulan Total 10 Desember 2011
o Gerhana
o Gaya Belajar Siswa Menurut David Kolb
o HUKUM MENGAMALKAN HADITS DHA’IF
• Arsip
• Halaman
o Buku Tamu
o Tentang Kami
•
• citra bulan hari ini
Blog pada WordPress.com.
Theme: MistyLook by Sadish.
22 Desember 2011 oleh naneyan
Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, pada tahun pelajaran 2011-2012 Ujian Nasional akan tetap dilaksanakan. Pemerintah melalui Kemendikbud telah mengeluarkan peraturan terbaru tentang Ujian Nasional 2012 yang dituangkan dalam PERMENDIKBUD Nomor 59 Tahun 2011 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional.
Badan Standar Nasional Pendidikan selaku penyelenggara Ujian Nasional telah menerbitkan Peraturan Nomor: 0012/P/BSNP/XII/2011 tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, dan Sekolah Dasar Luar Biasa Tahun Pelajaran 2011/2012 dan Peraturan Nomor: 013/P/BSNP/XII/2011 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2011/2012.
Sementara itu, untuk mengedukasi semua pihak yang berkepentingan dengan Ujian Nasional, Kemendikbud dan BNSP telah bekerja sama menerbitkan Buku Tanya Jawab tentang Ujian Nasional dan Materi Presentasi Sosialisasi Ujian Nasional 2012.
Semua materi tersebut dapat diunduh melalui tautan ini:
PERMENDIKBUD Nomor 59 Tahun 2011, Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional, Kisi-Kisi Ujian Nasional, Buku Tanya Jawab tentang Ujian Nasional dan Materi Presentasi Sosialisasi Ujian Nasional 2012.
Saya berharap semoga pelaksanaan Ujian Nasional 2012 ini dapat berjalan sukses tanpa banyak ekses. Prestasi siswa semakin meningkat, dan kejujuran pun semakin lebih baik.
Mari kita rapatkan barisan untuk pendidikan yang lebih baik!
Ditulis dalam Uncategorized | Bertanda 2012, kls IX, ujian, UN 2012, XII | Tinggalkan sebuah Komentar »
Visualisasi Gerhana Bulan Total 10 Desember 2011
10 Desember 2011 oleh naneyan
Gerhana Bulan pada tanggal 10 Desember 2011 terjadi mulai jam 19.46 WIB s.d 23.58
untuk visualisasinya dapat anda klik pada link berikut :
pada saat terjadi gerhana kita disunnahkan untuk melakukan sholat gerhana dan juga akhiri dengan khutbah berikut dasar-dasarnya :
قَالَ الرَّافِعِيّ: وَأما فِي خُسُوف الْقَمَر فقد رُوي عَن الْحسن البصرى قَالَ: «خسف الْقَمَر وَابْن عَبَّاس بِالْبَصْرَةِ، فَصَلى بِنَا رَكْعَتَيْنِ، فِي كل رَكْعَة رَكْعَتَانِ، فَلَمَّا فرغ ركب وخطبنا وَقَالَ: صليت بكم كَمَا رَأَيْت رَسُول الله – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم – يُصَلِّي بِنَا» .
هُوَ كَمَا قَالَ؛ فقد رَوَاهُ الشَّافِعِي: عَن إِبْرَاهِيم (بن) مُحَمَّد، حَدثنِي عبد الله بن أبي بكر بن مُحَمَّد بن عَمْرو بن حزم، عَن الْحسن، (عَن) ابْن عَبَّاس «أَن الْقَمَر كسف وَابْن عَبَّاس بِالْبَصْرَةِ، فَخرج ابْن عَبَّاس فَصَلى بِنَا رَكْعَتَيْنِ، فِي كل رَكْعَة [رَكْعَتَانِ] ، ثمَّ ركب فَخَطَبنَا فَقَالَ: إِنَّمَا صليت كَمَا رَأَيْت رَسُول الله – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم – يُصَلِّي. وَقَالَ: إِن الشَّمْس وَالْقَمَر آيتان من آيَات الله، لَا يخسفان لمَوْت أحد وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذا رَأَيْتُمْ شَيْئا مِنْهَا خاسفًا فَلْيَكُن فزعكم إِلَى الله – عَزَّ وَجَلَّ» . وَإِبْرَاهِيم هَذَا قد علمت (حَاله) فِي أول الْكتاب فِي حَدِيث المشمس، كَمَا سلف التَّنْبِيه
- (7) – قَوْلُهُ: يُسْتَحَبُّ الْجَمَاعَةُ فِي الْكُسُوفَيْنِ. أَمَّا «كُسُوفُ الشَّمْسِ: فَقَدْ اُشْتُهِرَ إقَامَتُهَا بِالْجَمَاعَةِ مِنْ فِعْلِ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَكَانَ يُنَادَى لَهَا الصَّلَاةُ جَامِعَةٌ» .
وَأَمَّا خُسُوفُ الْقَمَرِ: فَقَدْ رُوِيَ «عَنْ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ قَالَ: خُسِفَ الْقَمَرُ وَابْنُ عَبَّاسٍ بِالْبَصْرَةِ، فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ رَكْعَتَانِ، فَلَمَّا فَرَغَ خَطَبَنَا وَقَالَ: صَلَّيْت بِكُمْ كَمَا رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يُصَلِّي بِنَا» . انْتَهَى.
أَمَّا الْأَوَّلُ: فَفِي الصَّحِيحَيْنِ عَنْ جَمَاعَةٍ: «أَنَّهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – صَلَّى فِي كُسُوفِ الشَّمْسِ بِالْجَمَاعَةِ» . وَأَمَّا النِّدَاءُ لَهَا فَفِيهِمَا عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: «خَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَبَعَثَ مُنَادِيًا يُنَادِي الصَّلَاةُ جَامِعَةٌ» . الْحَدِيثَ.
Semoga bermanfaat
Ditulis dalam Agama, Falakiyah, Umum | Bertanda astronomi, bulan, gerhana, total, visualisasi | Tinggalkan sebuah Komentar »
Gerhana
8 Desember 2011 oleh naneyan
A. GERHANA DALAM ILMU FALAK
Artikel asal oleh: Ferry M Simatupang
Disesuai & sajikan Oleh : Muzakkin (RHI Kordinator Lamongan)
di sebarkan oleh : Nane ‘Yans Rahardjo
Dauroh Ilmu Falak VI
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sabtu, 11 Juni 2011
هواللذى جعل الشمس ضياء والقمر نورا وقدره منازل لتعلموا عدد السنين والحساب ما خلق الله ذلك إلا بالحق يفصل الأيات لقوم يعقلون
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (QS Yunus : 5)
I. Gerhana Matahari
1. Macam-macam Gerhana Matahari
Berdasarkan penampakannya saat puncak gerhana, gerhana matahari dapat dibedakan menjadi:
1. Gerhana matahari total
2. Gerhana matahari cincin
3. Gerhana matahari cincin-total (gerhana matahari hibrid)
4. Gerhana matahari sebagian
1. Gerhana Matahari Total
Pada gerhana matahari total, seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan bulan. Saat gerhana matahari total ini, ukuran piringan bulan sama besar atau lebih besar dari piringan matahari.
2. Gerhana Matahari Cincin
Pada gerhana matahari cincin, ujung umbra tidak mencapai permukaan Bumi. Hanya perpanjangan umbra saja (yang disebut antumbra atau anti umbra) yang mencapai permukaan Bumi. Meski seluruh piringan bulan berada di depan piringan matahari, tetapi ukurannya lebih kecil dari piringan matahari, akibatnya tidak seluruh piringan matahari tertutupi. Bagian pinggiran piringan matahari yang tidak tertutupi piringan bulan tersebut masih bercahaya, sementara bagian tengahnya gelap tertutup piringan bulan. Karena itu gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.
3. Gerhana Matahari Cincin-Total (Gerhana Matahari Hibrid)
Gerhana matahari cincin – total adalah gerhana matahari yang jarang terjadi. Pada gerhana matahari jenis ini, di sebagian tempat di muka Bumi, yang teramati adalah gerhana matahari cincin, sedangkan di tempat lain gerhana matahari total. Hal ini bisa terjadi karena pada saat puncak gerhana, puncak kerucut umbra Bulan berada (hampir) tepat di permukaan Bumi, dan pada lokasi ini akan teramati gerhana matahari total. Sedangkan daerah yang berada di timur dan di barat lokasi tadi, bayangan gelap yang jatuh di permukaan Bumi bukanlah umbra, melainkan perpanjangan umbra (antumbra), sehingga untuk fase total pada lokasi ini yang teramati adalah gerhana matahari cincin.
4. Gerhana Matahari Sebagian
Pada gerhana matahari sebagian, saat puncak gerhana terjadi, tidak seluruh piringan bulan menutupi piringan matahari dan tidak seluruh piringan bulan berada di depan piringan matahari.
Selain empat macam gerhana di atas, dikenal juga istilah gerhana sentral dan gerhana non-sentral. Gerhana sentral adalah gerhana yang terjadi dengan garis penghubung Matahari-Bulan berpotongan dengan permukaan Bumi. Jika garis hubung tersebut tidak memotong permukaan Bumi, gerhana tersebut dinamakan gerhana non-sentral. Gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, dan gerhana cincin-total termasuk gerhana sentral. Sedangkan gerhana matahari sebagian, ada yang sentral ada yang tidak. (Mengapa?)
2. Waktu-waktu Kontak dan Fase-fase Gerhana Matahari
Momen terjadinya gerhana matahari berdasarkan urutan terjadinya:
Kontak I
Kontak I adalah saat piringan bulan dan piringan matahari mulai bersinggungan. Kontak I ini menandai dimulainya peristiwa gerhana.
Kontak II
Kontak II adalah saat pertama seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat seluruh piringan bulan seluruhnya berada ‘di dalam’ piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari cincin). Kontak II ini menandai dimulainya fase total (untuk gerhana matahari total), atau fase cincin (untuk gerhana matahari cincin)
Puncak gerhana
Puncak gerhana adalah saat jarak antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari mencapai minimum.
Kontak III
Kontak III adalah kebalikan Kontak II. Kontak III ini adalah saat piringan matahari mulai keluar dari belakang piringan bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat piringan bulan mulai meninggalkan piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari cincin). Interval antara Kontak II dan kontak III adalah panjangnya fase gerhana matahari total. Pada gerhana matahari sebagian, fase Kontak II dan Kontak III ini tidak kita amati.
Kontak IV
Kontak IV adalah saat piringan matahari dan piringan bulan bersinggungan ketika piringan bulan meninggalkan piringan matahari. Kontak IV ini adalah kebalikan dari Kontak I, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana secara keseluruhan. Interval antara Kontak I dan Kontak IV adalah panjangnya peristiwa gerhana matahari.
Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana matahari melalui fase-fase:
• fase gerhana sebagian: selang antara kontak I dan kontak II, dan antara kontak III dan kontak IV
• fase gerhana total atau fase gerhana cincin (tergantung gerhana matahari total atau cincin): selang antara kontak II dan kontak III
Fase gerhana matahari mana saja yang diamati saat terjadinya sebuah gerhana matahari, bergantung pada jenis gerhana matahari dan dari mana kita mengamati. Secara prinsip:
• pada gerhana matahari total: terjadi fase gerhana sebagian dan fase gerhana total
• pada gerhana matahari cincin: terjadi fase gerhana sebagian dan fase gerhana cincin
• pada gerhana matahari sebagian: hanya terjadi fase gerhana sebagian.
Namun dalam pengamatannya, pengamat di daerah yang berbeda akan mengamati waktu kontak yang berbeda, dan karenanya akan mengamati fase gerhana yang berbeda pula. Ini tergantung pada posisi pengamat relatif terhadap jalur yang dilalui umbra/penumbra Bulan. Karena itu, untuk melakukan pengamatan gerhana matahari, perlu perencanaan dan pemilihan lokasi pengamatan.
II. Gerhana Bulan
Pada peristiwa gerhana bulan, kita mengenal empat macam gerhana, yaitu: gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbral total, dan gerhana bulan sebagian penumbral. Perbedaan jenis-jenis gerhana bulan tersebut terletak pada bayangan Bumi mana yang jatuh ke permukaan Bulan saat fase maksimum gerhana terjadi.
1. Macam-macam Gerhana Bulan
Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, gerhana bulan dapat dibedakan menjadi:
1. Gerhana Bulan Total
Jika saat fase gerhana maksimum keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan inti / umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.
2. Gerhana Bulan Sebagian
Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi, dan sebagian lagi berada dalam bayangan tambahan / penumbra Bumi pada saat fase maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan sebagian.
3. Gerhana Bulan Penumbral Total
Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total.
4. Gerhana Bulan Penumbral Sebagian
Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.
2. Waktu-waktu Kontak dan Fase-fase Gerhana Bulan
Momen terjadinya gerhana Bulan diurut berdasarkan urutan terjadinya, yaitu: P1, P2, U1, U2, Puncak gerhana, U3, U4, P3, dam P4.
P1 : P1 adalah kontak I penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P1 menandai dimulainya gerhana bulan secara keseluruhan.
P2 :P2 adalah kontak II penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. Saat P2 terjadi, seluruh piringan Bulan berada di dalam piringan penumbra Bumi.
U1 :U1 adalah kontak I umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
U2 :U2 adalah kontak II umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan umbra Bumi. U2 ini menandai dimulainya fase total dari gerhana bulan.
Puncak Gerhana : Puncak gerhana adalah saat jarak pusat piringan Bulan dengan pusat umbra / penumbra mencapai minimum.
U3 : U3 adalah kontak III umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam dengan umbra Bumi, ketika piringan Bulan tepat mulai akan meninggalkan umbra Bumi. U3 ini menandai berakhirnya fase total dari gerhana bulan.
U4 : U4 adalah kontak IV umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
P3 : P3 adalah kontak III penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. P3 adalah kebalikan dari P2.
P4 : P4 adalah kontak IV penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P4 adalah kebalikan dari P1, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana bulan secara keseluruhan.
Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana bulan melalui fase-fase:
• fase gerhana penumbral: selang antara P1-U1, dan antara U4-P4
• fase gerhana umbral: selang antara U1-U4
• fase total: selang antara U2-U3
Tidak keseluruhan kontak dan fase akan terjadi saat gerhana bulan. Jenis gerhana bulan menentukan kontak-kontak dan fase gerhana mana saja yang akan terjadi. Misalnya saat gerhana bulan total, keseluruhan kontak dan fase akan dilalui. Untuk gerhana bulan sebagian, karena tidak keseluruhan Bulan masuk dalam umbra Bumi, maka U2 dan U3 tidak akan terjadi, sehingga fase total tidak akan diamati. Untuk gerhana penumbral total, karena Bulan tidak menyentuh umbra Bumi, maka U1, U2, U3, dan U4 tidak akan terjadi, karena itu fase gerhana umbral tidak akan diamati. Sedangkan pada gerhana penumbral sebagian, hanya P1 dan P4 saja yang akan terjadi.
Berbeda dengan gerhana matahari, pada gerhana bulan, waktu-waktu kontak dan saat terjadinya suatu fase gerhana, tidak dipengaruhi oleh lokasi pengamat. Semua pengamat yang berada di belahan Bumi yang mengalami gerhana akan mengamati waktu-waktu kontak (umbra dan penumbra) pada saat yang bersamaan.
Referensi:
1. Ferry M Simatupang, Serba Serbi Tentang Gerhana, http://www.rukyatulhilal.org
2. Jean Meeus, Astronomical Algorithms, Willmann-Bell, Inc., 1991
B. GERHANA DALAM ILMU HISAB
Artikel asal oleh: Ferry M Simatupang
Disesuai & sajikan Oleh : Muzakkin (RHI Kordinator Lamongan)
Dauroh Ilmu Falak VI
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sabtu, 11 Juni 2011
Untuk mengetahui kapan akan atau sudah terjadi peristiwa gerhana Bulan atau Matahari, di kalangan pelaku Hisab Falak di Indonesia telah dikenal berbagai macam metode perhitungan. Ada yang mengelompokkannya menjadi beberapa kategori perhitungan atau hisab, yaitu : 1. Hisab Taqribi, 2. Hisab Tahqiqi, dan Hisab Kontemporer.
Kementerian Agama menggunakan dan mengembangkan hisab Kontemporer dengan bahan bakunya kitab Ephemeris Hisab & Rukyat yang diterbitkan setiap tahun. Adapun hisab Taqribi sekalipun dianggap kurang teliti tetapi masih digunakan secara luas di banyak pesantren di Indonesia karena perhitungannya sederhana dan bukunya mudah didapat. Hal itu berbeda dengan Tahqiqi dan Kontemporer, karena selain perhitungannya mereka anggap lebih memusingkan kepala juga bukunya sulit diperoleh.
Dalam kesempatan ini kita coba lakukan perhitungan gerhana menggunakan metode yang dikembangkan oleh Jean Meeus yang telah dipublikasikan oleh Bapak Feryy M Simatupang di web RHI. Dengan alat bantu kalkulator saku, apalagi dengan adanya perangkat lunak komputer kita akan sangat terbantu bisa menghitung kapan terjadinya gerhana bulan atau gerhana matahari dengan lebih mudah. Meskipun sudah banyak beredar software Falakiyah termasuk gerhana, tentunya akan lebih senang apabila kita bisa melakukan perhitungannya sendiri..
1. Gerhana Matahari
Langkah-langkah menghitung kapan terjadinya gerhana matahari:
a. Tentukan sebuah tanggal. Gerhana yang kita cari akan berpandukan tanggal ini. Hitung harga k untuk tanggal tersebut, dan tentukan harga k untuk tanggal calon gerhana.
k = (tahun-2000) * 12,3685
Rumus untuk mencari k di atas adalah rumus pendekatan. ‘Tahun‘ yang digunakan dalam rumus di atas adalah tanggal yang dinyatakan dalam tahun. Jadi misalnya tanggalnya adalah 1 Juli 2000, maka ‘tahun’ di atas diisi dengan 2000,5
Untuk gerhana matahari, k haruslah bilangan bulat (yang menunjukkan saat bulan baru). Untuk gerhana bulan, k harus bilangan bulat ditambah 0,5 (yang menunjukkan saat bulan purnama). Jadi calon gerhana berikutnya (setelah tanggal yang dipilih), memiliki harga k berupa bilangan bulat terdekat yang lebih besar dari harga k untuk tanggal pedoman kita. Calon gerhana sebelumnya memiliki harga k berupa bilangan bulat terdekat yang lebih kecil dari harga k untuk tanggal pedoman kita. Atau untuk permulaan, dengan menggunakan MS Excel kita bisa mengisi harga k dengan nilai berapapun dengan ketentuan di atas, nilainya harus bulat untuk gerhana matahari. Seperti misalnya 1, 2, 250, -58 dan seterusnya.
b. Hitung: JDE (Julian Day Ephemeris), M, M’, F, dan W
T = k/1236,85
JDE = 2.451.550,09765
+ 29,530588853 * k
+ 0,0001337 * T2
- 0,000000150 * T3
+ 0,00000000073 * T4
JDE adalah waktu terjadinya gerhana (yang ingin dicari) dinyatakan dalam julian day, dimana waktunya dinyatakan dalam waktu efemeris (ET) atau waktu dinamik (DT).
M = + 2,5534
+ 29,10535669 * k
- 0,0000218 * T2
- 0,00000011 * T3
M adalah anomali menengah Matahari.
M’ = + 201,5643
+ 385,81693528 * k
+ 0,0107438 * T2
+ 0,00001239 * T3
- 0,000000058 * T4
M’ adalah anomali menengah Bulan
F = + 160,7108
+ 390,67050274 * k
- 0,0016341 * T2
- 0,00000227 * T3
+ 0,000000011 * T4
F adalah argument latitud dari Bulan
W = + 124,7746
- 1,56375580 * k
+ 0,0020691 * T2
+ 0,00000215 * T3
W adalah longitud dari ascending node (titik tanjak naik) orbit Bulan
Jika nilai mutlak dari selisih F dengan kelipatan 180 terdekat:
• lebih dari 21°, maka tidak akan terjadi gerhana, dan perhitungan tidak perlu dilanjutkan.
• kurang dari 13,9°, maka dipastikan akan terjadi gerhana.
• kurang dari 21° dan lebih dari 13,9°, maka harus diuji lebih lanjut (lihat bagian akhir pada langkah di bawah).
Jika harga F berada di sekitar 0° atau 360°, maka gerhana terjadi disekitar titik tanjak naik (ascending node) Bulan. Sedangkan jika harga F berada di sekitar 180°, berarti di sekitar titik tanjak turun (decending node)
c. Jika terjadi gerhana, hitung: P, Q, g, dan u
E = 1 – 0,002516 * T – 0,0000074 * T2
F1 = F – 0,02665 * sin(W)
A1 = 299,77 + 0,107408 * k – 0,009173 * T2
P = + 0,2070 * E * sin(M)
+ 0,0024 * E * sin(2 * M)
- 0,0392 * sin(M’)
+ 0,0116 * sin(2 * M’)
- 0,0073 * E * sin(M’+M)
+ 0,0067 * E * sin(M’-M)
+ 0,0118 * sin(2 * F1)
Q = + 5,2207
- 0,0048 * E * cos(M)
+ 0,0020 * E * cos(2 * M)
- 0,3299 * cos(M’)
- 0,0060 * E * cos(M’+M)
+ 0,0041 * E * cos(M’-M)
W = |cos(F1)|
g = (P * cos(F1) + Q * sin(F1)) * (1-0,0048 * W)
u = + 0,0059
+ 0,0046 * E * cos(M)
- 0,0182 * cos(M’)
+ 0,0004 * cos(2 * M’)
- 0,0005 * cos(M+M’)
u + 0,5461 adalah radius penumbral Bulan pada bidang fundamental (fundamental plane), yaitu bidang yang melalui titik pusat Bumi dan tegak lurus dengan garis sumbu bayangan Bulan.
Pada gerhana Matahari simbul g menunjukkan jarak terdekat dari sumbu bayangan Bulan menuju pusat Bumi. Jika harga g > 0, maka gerhana dapat diamati dari belahan Bumi utara, jika g < 0, maka gerhana dapat diamati dari belahan Bumi selatan. Jika harga nilai absolut g: • kurang dari +0,9972 maka gerhananya adalah gerhana sentral o jika u o jika u>0,0047 maka gerhananya adalah gerhana cincin
o jika u antara 0 dan 0,0047 maka hitung w = 0,00464(1-g2)1/2 > 0. Jika u
• antara 0,9972 dan (1,5433+u) maka gerhananya tidak sentral, umumnya gerhana sebagian.
• antara 0,9972 dan 1,0260 sebagian kerucut bayangan menyentuh permukaan bumi (di daerah kutub), sementara sumbu bayangan tidak sampai menyentuh bumi.
• antara 0,9972 dan (0,9972+u) maka gerhananya tidak sentral total atau cincin.
• lebih dari 1,5433+u maka tidak terjadi gerhana
d. Hitung: waktu puncak gerhana, dan magnitud gerhana
Untuk menghitung kapan waktu puncak gerhana, hitung koreksi terhadap JDE sbb:
Koreksi_JDE = – 0,4075 * sin(M’)
+ 0,1721 * E * sin(M)
+ 0,0161 * sin(2 * M’)
- 0,0097 * sin(2 * F1)
+ 0,0073 * E * sin(M’-M)
- 0,0050 * E * sin(M’+M)
- 0,0023 * sin(M’-2 * F1)
+ 0,0021 * E * sin(2 * M)
+ 0,0012 * sin(M’+2 * F1)
+ 0,0006 * E * sin(2 * M’+M)
- 0,0004 * sin(3 * M’)
- 0,0003 * E * sin(M+2 * F1)
+ 0,0003 * sin(A1)
- 0,0002 * E * sin(M-2 * F1)
- 0,0002 * E * sin(2 * M’-M)
- 0,0002 * sin(Omega)
maka waktu puncak gerhana adalah:
Puncak_gerhana = JDE + Koreksi_JDE
Waktu puncak gerhana yang diperoleh di atas, adalah dalam TDT (Terrestrial Dynamical Time). Untuk menyatakan dalam UT:
UT = TDT – DT
Data DT diperoleh dari pengamatan. Untuk memperoleh harga DT buat prediksi gerhana yang akan datang, dilakukan dengan mengekstrapolasi data-data yang ada. Lebih lanjut tentang DT dapat dibaca misalnya di website Fred Espenak’s Eclipse Home Page (http://sunearth.gsfc.nasa.gov/eclipse/), lihat bagian: http://sunearth.gsfc.nasa.gov/eclipse/SEhelp/deltaT.html.
Magnitud gerhana dihitung dengan rumus:
Magnitud_gerhana = (1,5433 + u – |g|) / (0,5461 + 2 * u)
Magnitud gerhana adalah fraksi diameter Matahari yang tertutup pada saat maksimum gerhana. Jika gerhana total, magnitud gerhana akan lebih besar atau sama dengan 1,0. Jika magnitud gerhana kurang dari 1,0 maka gerhana tersebut adalah gerhana sebagian atau gerhana cincin. Untuk kasus gerhana matahari sebagian, magnitud gerhana yang dihitung dengan rumus di atas adalah magnitud gerhana yang diamati dari lokasi yang paling dekat dengan sumbu bayangan bulan.
2. Gerhana Bulan
Langkah-langkah menghitung kapan terjadinya gerhana bulan:
a. Tentukan sebuah tanggal. Gerhana yang kita cari akan berpandukan tanggal ini. Hitung harga k untuk tanggal tersebut, dan tentukan harga k untuk tanggal calon gerhana.
k = (tahun-2000) * 12,3685
Tentang k ini, lihat pada bagian Gerhana Matahari di atas. Untuk gerhana bulan, k adalah bilangan bulat ditambah 0,5 (yang menunjukkan saat bulan purnama). Jadi calon gerhana berikutnya (setelah tanggal yang dipilih), memiliki harga k berupa bilangan_bulat_ditambah_0,5 terdekat yang lebih besar dari harga k untuk tanggal pedoman kita. Calon gerhana sebelumnya memiliki harga k berupa bilangan_bulat_ditambah_0,5 terdekat yang lebih kecil dari harga k untuk tanggal pedoman kita.
b. Hitung: JDE (Julian Day Ephemeris), M, M’, F, dan W (sama seperti menghitung gerhana matahari)
Untuk mengatahui terjadi gerhana bulan atau tidaknya sama dengan ketentuan gerhana matahari di atas.
c. Jika terjadi gerhana, hitung: P, Q, g, dan u (sama seperti menghitung gerhana matahari)
Pada gerhana Bulan g menunjukan jarak terdekat dari pusat Bulan menuju sumbu bayangan Bumi. Jika harga g > 0, pusat Bulan melewati sumbu bayangan Bumi utara, jika g < 0, maka pusat Bulan melewati sumbu bayangan Bumi selatan. d. Hitung: waktu puncak gerhana, dan magnitud gerhana Untuk menghitung kapan waktu puncak gerhana Bulan, hitung koreksi terhadap JDE sbb: Koreksi_JDE = – 0,4065 * sin(M’) + 0,1727 * E * sin(M) + 0,0161 * sin(2 * M’) - 0,0097 * sin(2 * F1) + 0,0073 * E * sin(M’-M) - 0,0050 * E * sin(M’+M) - 0,0023 * sin(M’-2 * F1) + 0,0021 * E * sin(2 * M) + 0,0012 * sin(M’+2 * F1) + 0,0006 * E * sin(2 * M’+M) - 0,0004 * sin(3 * M’) - 0,0003 * E * sin(M+2 * F1) + 0,0003 * sin(A1) - 0,0002 * E * sin(M-2 * F1) - 0,0002 * E * sin(2 * M’-M) - 0,0002 * sin(Omega) maka waktu puncak gerhana adalah: Puncak_gerhana = JDE + Koreksi_JDE Sama seperti dalam perhitungan gerhana matahari di atas, waktu puncak gerhana yang diperoleh adalah dalam TDT (Terrestrial Dynamical Time). Rumus koreksi JDE untuk gerhana bulan di atas sedikit berbeda dengan untuk gerhana matahari. Perbedaannya terletak hanya pada koefisien pertama dan kedua. Untuk gerhana matahari: -0,4075 dan +0,1721, sedangkan untuk gerhana bulan: -0,4065 dan 0,1727. Magnitud gerhana Bulan dihitung dengan rumus: • Untuk gerhana penumbral: Magnitud_gerhana = (1,5573 + u – |g|) / (0,5450) • Untuk gerhana umbral Magnitud_gerhana = (1,0128 – u – |g|) / (0,5450) Bila harga magnitud (umbral atau penumbral) kurang dari 0 (dengan kata lain: negatif), berarti tidak terjadi gerhana (umbral atau penumbral). e. hitung: waktu-waktu kontak dengan umbra dan penumbra P = 1,0128 – u T = 0,4678 – u n = 0,5358 + 0,0400 cos (M’) H = 1,5573 + u Semi durasi : Fase_parsial = 60/n * (|P2 – g2|)0,5 (umbra) Fase_total = 60/n * (|T2 – g2|)0,5 (umbra) Fase_parsial_di_penumbra = 60/n * (|H2 – g2|)0,5 (pebumbra) Semi durasi yang dihitung di atas adalah dalam satuan menit. Maka: • Kontak 1 penumbra (P1) = Puncak_gerhana – Fase_parsial_di_penumbra • Kontak 1 umbra (U1) = Puncak_gerhana – Fase_parsial • Kontak 2 umbra (U2) = Puncak_gerhana – Fase_total Ini adalah saat dimulainya fase gerhana total • Kontak 3 umbra (U3) = Puncak_gerhana + Fase_total Ini adalah saat berakhirnya fase gerhana total • Kontak 4 umbra (U4) = Puncak_gerhana + Fase_parsial • Kontak 4 penumbra (P4) = Puncak_gerhana + Fase_parsial_di_penumbra 3. Contoh Kalkulasi 1. Tentukan kapan gerhana matahari pertama pada milenium ke-3! Milenium ke-3 dimulai tanggal 1 Januari 2001. Ini adalah tanggal panduan kita. Harga k untuk tanggal 1 Januari 2001 ini adalah: k = 12,37. Maka gerhana matahari berikutnya adalah gerhana matahari yang terjadi pada tanggal yang berasosiasi dengan harga k > 12 dan berupa bilangan bulat.
Untuk k = 13, 14, 15, 16, dan 17, tidak terjadi gerhana. (Mengapa?)
Untuk k = 18, terjadi gerhana matahari, dengan hasil perhitungan sbb:
• k = 18
• JDE = 2452081,6482
• M = 166,4498
• M’ = 306,2691
• W = 96,6270
• F = 352,7798
• F1 = 352,7534
• nilai mutlak selisih F dengan kelipatan 180 yang terdekat = 7,2202, dipastikan ada gerhana
• g = -0,5698
• u = -0,0093
• tipe gerhana: gerhana total (sentral)
• Puncak gerhana: 21 Juni 2001 jam 12:05:22 TD
• Magnitud = 1,8276
Data gerhana matahari dari website gerhana Fred Espenak (NASA) memberikan puncak gerhana: 21 Juni 2001 jam 12:04 UT
2. Tentukan kapan terjadi gerhana bulan dalam tahun 2011 !.
Selama tahun 2011 terjadi dua kali gerhana bulan, ketika harga k: 141,50 untuk tanggal 16 Juni 2011 WIB dan harga k:147,50 untuk tanggal 10 Desember 2011 WIB.
Dalam perhitungan ini kita ambil harga k = 141.50 Kalkulasi memberikan:
• k = 141,5.
• JDE = 2455728,6759745
• M = 160,9614
• M’ = 74,6608
• W = 263,5032
• F = 0,5869
• F1 = 0,6134
• nilai mutlak selisih F dengan kelipatan 180 yang terdekat = 0,5869 jelas ada gerhana
• g = 0,0884
• u = 0,0059
• tipe gerhana: gerhana total
• Puncak gerhana: 15 Juni 2011 jam 20:13:09 TD
• Magnitud Penumbral = 2,6892
• Magnitud Umbral = 1,7023. Karena magnitud umbral berharga lebih dari 1, maka gerhana bulannya adalah gerhana total.
• P1, awal penumbra = 17:25:50 TD
• P2 = U1 awal umbra = 18:23:59 TD
• U2, awal total = 19:23:14 TD
• puncak = 20:13:09 TD
• U3, akhir total = 21:03:03 TD
• P3 = U4, akhir umbra = 22:02:18 TD
• P4, akhir penumbra = 23:00:27 TD
Data gerhana matahari dari website gerhana Fred Espenak (NASA) memberikan:
• Puncak gerhana: 15 Juni 2011 jam 20:12:37 UT. = 20:14 TD
• Magnitud Penumbral = 2,6868
Magnitud Umbral = 1,6999
Referensi
1. Ferry M Simatupang, Serba Serbi Tentang Gerhana, http://www.rukyatulhilal.org
2. Jean Meeus, Astronomical Algorithms, Willmann-Bell, Inc., 1991
3. Oliver Montenbruck, Astronomy on the Personal Computer, Springer-Verlag, Berlin, 1994
Ditulis dalam Falakiyah | Bertanda astronomi, bulan, falak, gerhana, ilmu falak, kejadian alam, matahari | Tinggalkan sebuah Komentar »
Gaya Belajar Siswa Menurut David Kolb
8 Desember 2011 oleh naneyan
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses mengisyaratkan bahwa dalam proses pembelajaran, seorang guru seyogyanya dapat memperhatikan karakteristik siswanya. Karakteristiktik siswa sesungguhnya memiliki cakupan yang luas. Salah satu karakteristik siswa yang perlu diperhatikan guru dan akan mewarnai terhadap efektivitas belajar dan pembelajaran yaitu berkenaan dengan gaya belajar siswa.
Secara sederhana, gaya belajar siswa atau student learning style dapat diartikan sebagai karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikologis seorang siswa tentang bagaimana dia memahami sesuatu, berinteraksi dan merespons lingkungan belajarnya, yang bersifat unik dan relatif stabil.
Dalam berbagai literatur tentang belajar dan pembelajaran, kita akan menjumpai sejumlah konsep tentang gaya belajar siswa, dan salah satunya adalah gaya belajar sebagaimana dikemukakan oleh David Kolb, salah seorang ahli pendidikan dari Amerika Serikat, yang mempopulerkan teori belajar “Experiential Learning” .
Kolb mengklasifikasikan Gaya Belajar Siswa ke dalam empat kecenderungan utama yaitu:
1. Concrete Experience (CE). Siswa belajar melalui perasaan (feeling), dengan menekankan segi-segi pengalaman kongkret, lebih mementingkan relasi dengan sesama dan sensitivitas terhadap perasaan orang lain. Siswa melibatkan diri sepenuhnya melalui pengalaman baru, siswa cenderung lebih terbuka dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang dihadapinya.
2. Abstract Conceptualization (AC). Siswa belajar melalui pemikiran (thinking) dan lebih terfokus pada analisis logis dari ide-ide, perencanaan sistematis, dan pemahaman intelektual dari situasi atau perkara yang dihadapi. Siswa menciptakan konsep-konsep yang mengintegrasikan observasinya menjadi teori yang sehat, dengan mengandalkan pada perencanaan yang sistematis.
3. Reflective Observation (RO). Siswa belajar melalui pengamatan (watching), penekanannya mengamati sebelum menilai, menyimak suatu perkara dari berbagai perspektif, dan selalu menyimak makna dari hal-hal yang diamati. Siswa akan menggunakan pikiran dan perasaannya untuk membentuk opini/pendapat, siswa mengobservasi dan merefleksi pengalamannya dari berbagai segi.
4. Active Experimentation (AE). Siswa belajar melalui tindakan (doing), cenderung kuat dalam segi kemampuan melaksanakan tugas, berani mengambil resiko, dan mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya. Siswa akan menghargai keberhasilannya dalam menyelesaikan pekerjaan, pengaruhnya pada orang lain, dan prestasinya. Siswa menggunakan teori untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan .
Selanjutnya Kolb mengemukakan, bahwa setiap individu tidak didominasi oleh satu gaya belajar tertentu secara absolut, tetapi cenderung membentuk kombinasi dan konfigurasi gaya belajar tertentu, yang diklasifikasikannya ke dalam 4 (empat) tipe:
Tipe 1. Diverger.
Tipe ini perpaduan antara Concrete Experience (CE) dan Reflective Observation (RO), atau dengan kata lain kombinasi dari perasaan (feeling) dan pengamatan (watching). Siswa dengan tipe Diverger memiliki keunggulan dalam kemampuan imajinasi dan melihat situasi kongkret dari banyak sudut pandang yang berbeda, kemudian menghubungkannya menjadi sesuatu yang bulat dan utuh. Pendekatannya pada setiap situasi adalah “mengamati” dan bukan “bertindak”. Siswa seperti ini menyukai tugas belajar yang menuntutnya untuk menghasilkan ide-ide dan gemar mengumpulkan berbagai informasi, menyukai isu tentang kesusastraan, budaya, sejarah, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Mereka biasanya lebih banyak bertanya “Why?”. Peran dan fungsi guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai Motivator.
Tipe 2. Assimilator.
Tipe kedua ini perpaduan antara Abstract Conceptualization (AC) dan Reflective Observation (RO) atau dengan kata lain kombinasi dari pemikiran (thinking) dan pengamatan (watching). Siswa dengan tipe Assimilator memiliki keunggulan dalam memahami dan merespons berbagai sajian informasi serta mengorganisasikan merangkumkannya dalam suatu format yang logis, singkat, dan jelas. Biasanya siswa tipe ini cenderung lebih teoritis, lebih menyukai bekerja dengan ide serta konsep yang abstrak, daripada bekerja dengan orang. Mata pelajaran yang yang diminatinya adalah bidang sains dan matematika. Mereka biasanya lebih banyak bertanya “What?”. Peran dan fungsi guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai seorang Expert.
Tipe 3. Converger.
Tipe ini perpaduan antara Abstract Conceptualization (AC) dan Reflective Observation (RO) atau dengan kata lain kombinasi dari berfikir (thinking) dan berbuat (doing). Siswa mampu merespons terhadap berbagai peluang dan mampu bekerja secara aktif dalam setiap tugas yang terdefinisikan secara baik. Siswa gemar belajar bila menghadapi soal dengan jawaban yang pasti, dan segera berusaha mencari jawaban yang tepat. Dia mau belajar secara trial and error hanya dalam lingkungan yang dianggapnya relatif aman dari kegagalan.
Siswa dengan tipe Converger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka juga cenderung lebih menyukai tugas-tugas teknis (aplikatif). Dia cenderung tidak emosional dan lebih menyukai bekerja yang berhubungan dengan benda dari pada manusia, masalah sosial atau hubungan antar pribadi.
Mata pelajaran yang yang diminati adalah bidang IPA dan teknik. Mereka biasanya lebih banyak bertanya “How?”. Peran dan fungsi guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai seorang Coach, yang dapat menyediakan praktik terbimbing dan dapat memberikan umpan balik yang tepat.
Tipe 4. Accomodator
Tipe ini perpaduan antara Concrete Experience (CE) dan Active Experimentation (AE) atau dengan kata lain kombinasi antara merasakan (feeling) dengan berbuat (doing). Siswa tipe ini senang mengaplikasikan materi pelajaran dalam berbagai situasi baru untuk memecahkan berbagai masalah nyata yang dihadapinya. Kelebihan siswa tipe ini memiliki kemampuan belajar yang baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Mereka suka membuat rencana dan melibatkan dirinya dalam berbagai pengalaman baru yang menantang. Dalam usaha memecahkan masalah, mereka biasanya mempertimbangkan faktor manusia (untuk mendapatkan masukan/informasi) dibanding analisa teknis. Mereka cenderung untuk bertindak berdasarkan intuisi/dorongan hati daripada berdasarkan analisa logis, sering menggunakan trial and error dalam memecahkan masalah, kurang sabar dan ingin segera bertindak. Bila ada teori yang tidak sesuai dengan fakta cenderung untuk mengabaikannya. Mata pelajaran yang disukainya yaitu berkaitan dengan lapangan usaha (bisnis) dan teknik.
Mereka biasanya lebih banyak bertanya “What if?”. Peran dan fungsi guru dalam berhadapan dengan siswa tipe ini adalah berusaha menghadapkan siswa pada “open-ended questions”, memaksimalkan kesempatan siswa untuk mempelajari dan menggali sesuatu sesuai pilihannya. Penggunaan Metode Problem-Based Learning tampaknya sangat cocok untuk siswa tipe yang keempat ini.
=================
Sebagai guru, Anda pasti memiliki pengalaman tertentu dalam menghadapi gaya belajar siswa Anda yang beraneka ragam. Bisakah Anda ceritakan di sini bagaimana pengalaman Anda itu?
Ditulis dalam Umum | Bertanda gaya belajar, guru, karakteristik siswa, murid, siswa | Tinggalkan sebuah Komentar »
HUKUM MENGAMALKAN HADITS DHA’IF
5 Desember 2011 oleh naneyan
Hadits merupakan salah satu sumber hukum Islam, yang fungsinya menjelaskan, mengukuhkan dan ‘melengkapi’ firman Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di antara berbagai macam hadits, ada istilah Hadits Dha’f.
Dalam pengamalannya, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian kalangan ada yang tidak membenarkan untuk mengamalkan Hadts Dha’if. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Hadits tersebut bukan dari Nabi Muhammad SAW. Lalu apakah sebenarnya yang disebut Hadits Dha’if itu? Benarkah kita tidak boleh mengamalkan Hadits Dha’if?
Secara umum Hadits terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu:
Pertama, Hadits Shahih, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang yang adil, punya daya ingatan yang kuat, mempunyai sanad (mata rantai orang-orang yang meriwayatkan hadits) yang bersambung ke Rasulullah SAW, tidak memiliki kekurangan serta tidak syadz (menyalahi aturan umum). Para ulama sepakat bahwa hadits ini dapat dijadikan dalil, baik dalam masalah hukum, aqidah dan lainnya.
Kedua, Hadits Hasan, yakni hadits yang tingkatannya berada di bawah Hadits Shahih, karena para periwayat hadits ini memiliki kualitas yang lebih rendah dari para perawi Hadits Shahih. Hadits ini dapat dijadikan sebagai dalil sebagaimana Hadits Shahih.
Ketiga, Hadits Dha’if, yakni hadits yang bukan Shahih dan juga bukan Hasan, karena diriwayatkan oleh orang-orang yang tidak memenuhi persyaratan sebagai perawi hadits, atau para perawinya tidak mencapai tingkatan sebagai perawi Hadits Hasan.
Hadits Dha’if ini terbagi menjadi dua. Pertama, ada riwayat lain yang dapat menghilangkan dari ke-dha’if-annya. Hadits semacam ini disebut Hadits Hasan li Ghairih, sehingga dapat diamalkan serta boleh dijadikan sebagai dalil syar’i. Kedua, hadits yang tetap dalam ke-dha’if-annya. Hal ini terjadi karena tidak ada riwayat lain yang menguatkan, atau karena para perawi hadits yang lain itu termasuk orang yang dicurigai sebagai pendusta, tidak kuat hafalannya atau fasiq.
Dalam kategori yang kedua ini, para ulama mengatakan bahwa Hadits Dha’if hanya dapat diberlakukan dalam fada’ilul a’mal (keutamaan beramal), yakni setiap ketentuan yang tidak berhubungan dengan akidah, tafsir atau hukum, yakni hadits-hadits yang menjelaskan tentang targhib wa tarhib (janji-janji dan ancaman Allah SWT) sebagaimana diterangkan di dalam kitab “Al-Adzkar” karya Imam Nawawi, cetakan pertama “Maktabah Tijariyah al-Kubra” tahun 1356 H / 1938 M halaman 7 sebagai berikut:
Artinya: “Para ulama hadits dan fiqih serta ulama lainnya berkata: Diperbolehkan bahkan disunnahkan mengamalkan hadits dha’if dalam keutamaan beramal, baik berupa anjuran maupun larangan selama hadits itu bukan hadits maudhu’”.
Bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa telah terjadi ijma’ di kalangan ulama tentang kebolehan mengamalkan Hadits Dha’if jika berkaitan dengan fadha’ilul a’mal ini. Sedangkan dalam masalah hukum, tafsir ayat Al-Qur’ an, serta akidah, maka apa yang termaktub dalam hadits tersebut tidak dapat dijadikan pedoman. Sebagaimana yang disitir oleh Sayyid ‘Alawi al-Maliki dalam kitabnya Majmu’ Fatawi wa Rasa’il:
“Para ulama ahli Hadits dan lainnya sepakat bahwa Hadits Dha’if dapat dijadikan sebagai pedoman dalam masalah fadha’il al-a’mal. Di antara ulama yang mengatakannya adalah Imam Ahmad bin Hanbal, Ibn Mubarak, dan Sufyan, al-Anbari serta ulama lainnya. (Bahkan) Ada yang menyatakan, bahwa mereka pernah berkata: Apabila kami meriwayatkan (Hadfts) menyangkut perkara halal ataupun yang haram, maka kami akan berhati-hati. Tapi apabila kami meriwayatkan Hadfts tentang fadha’il al-a’mal, maka kami melonggarkannya”. (Majmu’ Fatawi wa Rasa’il, 251)
Akan tetapi, kebolehan ini harus memenuhi tiga syarat. Pertama, bukan hadits yang sangat dha’if. Karena itu, tidak boleh mengamalkan hadits yang diriwayatkan oleh orang yang sudah terkenal sebagai pendusta, fasiq, orang yang sudah terbiasa berbuat salah dan semacamnya.
Kedua, masih berada di bawah naungan ketentuan umum serta kaidah-¬kaidah yang universal. Dengan kata lain, hadits tersebut tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah agama, tidak sampai menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.
Ketiga, tidak berkeyakinan bahwa perbuatan tersebut berdasarkan Hadits Dha’if, namun perbuatan itu dilaksanakan dalam rangka ihtiyath atau berhati-hati dalam masalah agama.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kita tidak harus dengan keras menolak Hadits Dha’if. Karena, dalam hal-hal tertentu masih diperkenankan mengamalkannya dengan syarat-syarat sebagaimana diterangkan di atas.
Ditulis dalam Agama | Bertanda dhoif, fadloilul amal, hadits, islam, sunnah | Tinggalkan sebuah Komentar »
Koefisien Reaksi
4 Desember 2011 oleh naneyan
Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel yang sama, maka perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi, koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
Untuk reaksi:
N2(g) + 3 H2(g) –> 2 NH3(g)
koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul H2 membentuk 2 molekul NH3 atau 1 mol N2 bereaksi dengan 3 mol H2 menghasilkan 2 mol NH3 (koefisien 1 tidak pernah ditulis) Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui, maka jumlah mol zat yang lain dalam reaksi itu dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksinya.
1. Aluminium larut dalam larutan asam sulfat menghasilkan larutan aluminium sulfat
dan gas hidrogen. Persamaan reaksinya:
diketahui perbandingan koefisien Al : H2SO4 : Al2(SO4)3 : H2 adalah 2 : 3 : 1 : 3
Jumlah mol gas hidrogen
=
=
=0,75 mol
Jumlah mol larutan aluminium sulfat
=
=
=0,5 mol
Jadi,
2. 5,6 gram besi (Ar Fe = 56) dilarutkan dalam larutan asam klorida sesuai reaksi:
2 Fe(s) + 6 HCl(aq) –> 2 FeCl3(aq) + 3 H2(g)
Tentukan volume H2 yang dihasilkan pada keadaan standar (STP)!
Jawab:
Mol Fe
=
=
=0,1 mol
Perbandingan koefisien Fe : H2 = 2 : 3
Perbandingan koefisien Fe : H2 = 2 : 3
=
=
=0,15 mol
Volume H2 pada keadaan standar (STP) adalah:
V = n × Vm
V = 0,15 mol × 22,4 liter/mol = 3,36 liter
3. Sebanyak 32 gram kalsium karbida (CaC2) dilarutkan dalam air menghasilkan gas
asetilena (C2H2) menurut reaksi:
Tentukan:
a. mol CaC2
b. massa Ca(OH)2 yang dihasilkan
c. volume gas asetilena yang dihasilkan pada keadaan standar (Ar Ca = 40, C = 12, O
= 16, dan H = 1)
Jawab:
a. Mol CaC2
= Massa CaC2/ Mr CaC2
= 32 gram / 64 gram/mol
= 0,5 mol
b. Perbandingan koefisien CaC2 : Ca(OH)2 : C2H2 = 1 : 1 : 1
Mol Ca(OH)2
=
= 1/1 × 0,5 mol
= 0,5 mol
Massa Ca(OH)2
= n × Mr Ca(OH)2
= 0,5 mol × 74 gram/mol
= 37 gram
c. Mol C2H2
=
= 1/1 × 0,5 mol
= 0,5 mol
Volume C2H2 pada keadaan standar = n × 22,4 liter/mol
= 0,5 mol × 22,4 liter/mol = 11,2 liter
(James E. Brady, 1990)
Ditulis dalam Kimia | Bertanda jumlah zat, koefisien, perbandingan mol, reaksi | 2 Komentar »
Cara menentukan hari pada excel
4 Desember 2011 oleh naneyan
untuk menampilkan hari dan pasaran dari tanggal tertentu di excel dapat di copy data vb berikut Function Hari(ByVal Tgl As Date) As String
Hari = Choose(Weekday(Tgl), _
“Minggu”, “Senin”, “Selasa”, _
“Rabu”, “Kamis”, “Jum’at”, “Sabtu”)
End Function
Function Pasaran(ByVal Tgl As Date) As String
Dim l
Dim s
Dim InitialDate As Date
InitialDate = DateValue(“02/01/1970″)
l = DateDiff(“s”, InitialDate, Tgl) * 1000
s = l + 86400000
s = s / 432000000
s = Round((s – Int(s)) * 10) / 2
l = Abs(Round(s))
If l > 4 Then l = 0
Pasaran = Choose(l + 1, _
“Wage”, “Kliwon”, “Legi”, _
“Pahing”, “Pon”)
End Function
semoga bermanfaat
Ditulis dalam Umum | Bertanda excel, hari, hari pasaran, pasaran, vb | Tinggalkan sebuah Komentar »
Hari Asyuro
4 Desember 2011 oleh naneyan
Yaumu Asyuro adalah hari pada tanggal 10 Muharram, dimana pada tanggal 10 Muharram ini banyak sekali kejadian yang sangat fenomenal diantaranya :
1. Diselamatkannya Nabi Musa beserta pengikutnya dari musuh-musuhnya sebagaimana Hadits Nabi :
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ قَدِمَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمَدِينَةَ ، فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، فَقَالَ « مَا هَذَا » . قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِى إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ ، فَصَامَهُ مُوسَى . قَالَ « فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Diceritakan dari Abdullah bin Abbas : pada saat Nabi Muhammad SAW datang di Madinah beliau mengetahui orang yahudi berpuasa pada hari Asyuro, maka beliau bertanya “ini hari apa?” mereka menjawab ” ini adalah hari yang baik dimana Allah menyelamatkan Nabinya Bani Isroil dari musuhnya, maka Nabi Musa berpuasapa da hari itu. kemudian Nabi Muhammad berkata “Saya lebih berhak atas Nabi Musa daripada kalian semua, maka Nabi Muhammad berpuasa pada hari Asyuro dan memerintahkan berpuasa pada hari Asyuro”.
2. Hari Asyuro merupakan puasa yang dilakukan Nabi beserta kaum muslimin sebelum diwajibkannya puasa Romadlon.
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ ح وَحَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ – وَاللَّفْظُ لَهُ – حَدَّثَنَا أَبِى حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ أَخْبَرَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رضى الله عنهما أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوا يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَامَهُ وَالْمُسْلِمُونَ قَبْلَ أَنْ يُفْتَرَضَ رَمَضَانُ فَلَمَّا افْتُرِضَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ »
diceritakan dari Nafi’ yang mendapatkan dan Abdullah bin Umar : sesungguhnya Kaum jahiliyah berpuasa pada hari Asyuro, begitu juga dengan Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslimin sebelum diwajibkannya puasa Romadlon. pada saat puasa Romadlon diwajibkan beliau berkata “sesungguhnya hari Asyuro merupakan salah satu hari milikNYA Allah, maka siapa yang mau berpuasa maka berpuasalah, jika tidak maka tinggalkanlah”.
3. dalam berpuasaAsyu ro dianjurkan beserta tanggal 9 muharomnya agar beda dengan orang yahudi dan nasroni
وَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ الْحُلْوَانِىُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِى مَرْيَمَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنِى إِسْمَاعِيلُ بْنُ أُمَيَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا غَطَفَانَ بْنَ طَرِيفٍ الْمُرِّىَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ ». قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
pada saat Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyuro, dan Nabi memerintahkan untuk berpuasa, Abdullah bin Abbas berkata “Ya Rasulullah Hari Asyuro itu-itu merupakan hari yang dimulyakan oleh kaum Yahudi dan Nasrani ” Rasulullah SAW berkata “Tahun depan Insyaallah saya juga berpuasa pada tanggal 9 Muharronya, Abdullah Bin Abbas berkata Rosul tidak sampai pada tahun depan karena beliau telah wafat”.
4. Puasa Hari Asyuro dapat melebur dosa setahun yang telah lewat:
وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِىُّ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ جَمِيعًا عَنْ حَمَّادٍ – قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ – عَنْ غَيْلاَنَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِىِّ عَنْ أَبِى قَتَادَةَ رَجُلٌ أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ كَيْفَ تَصُومُ فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ – رضى الله عنه – غَضَبَهُ قَالَ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ غَضَبِ اللَّهِ وَغَضَبِ رَسُولِهِ. فَجَعَلَ عُمَرُ – رضى الله عنه – يُرَدِّدُ هَذَا الْكَلاَمَ حَتَّى سَكَنَ غَضَبُهُ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ بِمَنْ يَصُومُ الدَّهْرَ كُلَّهُ قَالَ « لاَ صَامَ وَلاَ أَفْطَرَ – أَوْ قَالَ – لَمْ يَصُمْ وَلَمْ يُفْطِرْ ». قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمَيْنِ وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ « وَيُطِيقُ ذَلِكَ أَحَدٌ ». قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ « ذَاكَ صَوْمُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ».
قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمَيْنِ قَالَ « وَدِدْتُ أَنِّى طُوِّقْتُ ذَلِكَ ». ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
5. Hari Asyuro pada tahun ini jatuh pada hari selasa tanggal 6 Desember 2011 sedangkan hari tatsu’a adalah hari senin 5 Desember 2011. mari kita berpuasadan memperbanyak shodaqoh padahari asyuro tersebut semua kita niatkan karena Allah. adapun do’anya hari asyuro adalah sebagai berikut silahkan download di sini:
Doa 10 Muharram (Hari ‘Asyura)
Semoga bermanfaat dan menambahkeikhlasa n dan ketaqwaaan kita amin.
wallahu a’lam bishowaf
Ditulis dalam Agama, Umum, Uncategorized | Bertanda 10 muharrom, 10 suro, asyuro, hari asyura, muharrom, suro | Tinggalkan sebuah Komentar »
Analisis Ulangan Harian
1 Desember 2011 oleh naneyan
Sebagai seorang guru menganalisis Ulangan harian adalah merupakan kewajiban, namun kalo melihat jlimetnya wah lebih baik ngajar seharian penuh kalo harus mikir analisis.
itu dulu sebelum ada ungkapan yan ditujukan pada guru “TI adalah dunia Anda”, lha sekarang udah ada programnya dengan menggunakan excel udah beres gak usah ribet2 tinggal mengisi kolom yang tersedia dan memasukkan nilai masing2 siswa pada tiap item soal yang digunakan da beres tinggal ngeprin tiap halamannya da selesai. bagi teman2 yang butuh silahkan download di sini
Analisis Ulangan Harian (Essay)
Ditulis dalam Kimia, Umum | Bertanda Analisis, ANUH, kimia, Kinerja Guru, Perangkat, PKB, Ulangan Harian | 4 Komentar »
Doa akhir dan awal tahun Hijriyah
26 November 2011 oleh naneyan
Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun baru Islam, yaitu tahun 1433 Hijriyah. Meskipun banyak dari sebagian kita umat Islam yang memandang ‘biasa-biasa saja’ tahun baru Islam ini namun sesungguhnya saat pergantian tahun baru Islamlah saat yang paling tepat untuk memulai sebuah resolusi baru.
‘Resolusi baru’, seperti itulah ungkapan yang banyak diucapkan oleh sebagian saudara-saudara kita saat mereka merayakan pergantian tahun baru Masehi. Namun sebenarnya momen yang tepat untuk memulai resolusi baru adalah ketika pergantian tahun baru Islam. Mengapa?
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita akan melihat sekilas jauh ke belakang tentang asal muasal dimulainya perhitungan tahun/kalendar Islam (hijriyah). Ketika itu khalifah Umar bin Khattab ra. setelah berunding dengan beberapa penasihatnya akhirnya memutuskan untuk menggunakan tahun dimana Rasulullah Saw. berhijrah dari Mekah ke Madinah sebagai awal permulaan perhitungan kalendar Islam. Momentum hijrah Rasulullah Saw. dianggap mewakili ‘era baru’, karena bukan halnya saat itu Rasulullah berhasil meloloskan diri dari kota Mekkah yang sudah tidak kondusif lagi bagi perkembangan dakwah beliau namun juga keputusannya untuk berhijrah ke Madinah membawa pelita terang bagi kebangkitan Islam sehingga beliau berhasil membangun pondasi mental dan spiritual bagi umat Islam yang terasa sampai sekarang ini.
Para shalihin mengajarkan kita untuk berdoa ketika menjelang pergantian tahun. Dan dibawah ini adalah doa akhir tahun dan awal tahun yang lafadznya cukup terkenal karena banyak terdapat di buku-buku doa.
Doa Akhir Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.
Doa Awal Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat kita memasuki tanggal 1 Muharam. Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya. Dengan doa ini kita sebagai Mu’min memohon kepada Allah Swt. agar dalam memasuki tahun baru ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.
Ditulis dalam Agama | Bertanda akhir tahun, awal tahun, doa, hijriyah, islam, muharram, tahun baru islam | 18 Komentar »
Tulisan Sebelumnya »
• jumlah yang mampir
o 13,415 orang
• suhu di Lamongan
http://weather.yahoo.com/badge/?id=1047716&u=c&t=lawn&l=tinyLamongan Weather from Yahoo! Weather
• Kategori
o Agama (15)
o Falakiyah (5)
o Kimia (31)
o Umum (12)
o Uncategorized (23)
• Tanggal Hari ini
• Tulisan Terkini
o Tentang Ujian Nasional 2012 [ Permendikbud No. 59 Tahun 2011, POS, dan Kisi-Kisi ]
o Visualisasi Gerhana Bulan Total 10 Desember 2011
o Gerhana
o Gaya Belajar Siswa Menurut David Kolb
o HUKUM MENGAMALKAN HADITS DHA’IF
• Arsip
• Halaman
o Buku Tamu
o Tentang Kami
•
• citra bulan hari ini
Blog pada WordPress.com.
Theme: MistyLook by Sadish.
Langganan:
Postingan (Atom)